Hampir Saja Monas Diserang Air Bah dari Laut, Jebol Tanggul Jakarta
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, pihaknya telah melakukan persiapan jauh hari sebelum banjir rob melanda wilayah Jakarta. Kata dia, 15 hari sejak banjir rob terjadi, pompa-pompa telah disiapkan.
Kata dia, hal itulah yang membantu DKI Jakarta terhindar dari banjir dahsyat akibat rob. Sebagai informasi, peringatan dini oleh BMKG mengenai potensi banjir pesisir alias rob di wilayah Jakarta dan pesisir di Indonesia mengungkapkan, hal ini dipicu fase bulan purnama Supermoon yang dapat memicu kenaikan pasang air laut lebih tinggi.
Di saat bersamaan, tanggul di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi sorotan. Ramai dikabarkan di media sosial, tanggul beton pembatas air laut ini bocor dan membuat warga sekitar was-was karena adanya peringatan dini banjir rob.
Pramono pun melakukan peninjauan langsung ke lokasi tanggul hari ini, Senin (8/12/2025) pagi. Di lokasi itu, Pramono mengingatkan menginstruksikan Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum agar menyelesaikan persoalan kritis yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai kondisi tanggul Muara Baru tersebut.
Kepada Pramono, Ika Agustin menjelaskan kondisi sebenarnya tanggul beton, di mana air merembes dari kisi-kisi beton, masuk ke bawah. Artinya, kata dia, tembok tanggul tidak jebol dan pada saat rob mencapai puncak, kondisi air tidak sampai menyentuh atas tanggul.
"Pemerintah Jakarta memberikan perlindungan terhadap warga dari risiko kenaikan pasang air laut. Langkah-langkah penanganan jangka pendek dan panjang telah kami siapkan dan akan terus kami percepat untuk meminimalkan dampak banjir rob," tulis Pramono dalam unggahan di akun Instagram resminya.
Pramono mengatakan, tanggul Muara Baru terbagi ke dalam wewenang lintas pihak. Mulai dari pemerintah pusat yaitu Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), juga oleh Pelindo, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Penanggung jawab utama tentunya adalah pemerintah DKI Jakarta, karena apa pun pemerintah DKI Jakarta harus hadir untuk itu. Intinya adalah, koordinasi itu perlu hadir dilakukan di lapangan," ucapnya dalam video di unggahan tersebut.
"Sebenarnya kami sudah antisipasi sejak awal. Dalam 10 bulan pemerintahan yang saya pimpin, saya sudah langsung ini menjadi prioritas," katanya.
Karena antisipasi sejak awal itulah, sambung dia, efek rob yang lebih tinggi akibat Supermoon di hari Jumat, 5 Desember 2025 itu tidak memicu dampak parah ke wilayah Jakarta.
"Maka kenapa di Muara Angke, tentunya kalau tidak ada antisipasi itu, pasti robnya jauh lebih tinggi. Kemarin memang rob yang terjadi karena Supermoon," katanya.
"Dari 15 hari yang lalu kami sudah persiapkan, kami di pemerintah DKI Jakarta sudah menyiapkan pompa dan sebagainya. Sehingga, ketika robnya naik, yang diperkirkan kalau jebol, bisa banjir sampai Monas, Alhamdulilah tidak terjadi," tegas Pramono.
Perintahkan Cor Permanen
Sementara itu, Pramono menginstruksikan tanggul laut di Muara Baru itu dicor permanen. Untuk sementara, penambalan rembesan masih dilakukan menggunakan karung-karung pasri.
"Jadi ada beberapa yang tadi sudah saya sebutkan, saya ingin ulangi lagi. Di Muara Angke, Muara Baru, Sunda Kelapa, Green bay Pluit, RE Martadinata, Ancol, dan Cilincing Marunda. Itulah yang kemarin mendapatkan atensi perhatian khusus," kata Pramono di Muara Baru, dikutip dari detiknews.
Di sisi lain, Pramono juga meminta agar Dinas SDA Jakarta tetap melanjutkan proyek tanggul raksasa.
"Saya tetap meminta kepada Dinas Sumber Daya Air untuk melanjutkan pembangunan di tahun 2025, 2026 ini untuk NCICD, National Capital Integrated Coastal Development," kata Pramono.
[Gambas:Video CNBC]