Update Terbaru Bencana Aceh: 46.611 Warga Bener Meriah Masih Terisolir
Bener Meriah, CNBC Indonesia - Lebih dari satu pekan setelah dihantam bencana banjir bandang dan tanah longsor, sebanyak 46.611 jiwa warga di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, masih berada dalam kondisi terisolasi. Akses jalan darat menuju dan antar wilayah terdampak terputus total, mempersulit upaya penyaluran bantuan dan pemulihan.
Seperti dilansir situs Pemerintah Provinsi Aceh, data menunjukkan bahwa ribuan keluarga di enam kecamatan mengalami keterbatasan akses akibat terputusnya jalur transportasi utama. Berikut perincian wilayah yang terdampak parah:
* Kecamatan Pintu Rime Gayo: 23 desa terisolir, mencakup 17.138 jiwa.
* Kecamatan Gajah Putih: 10 desa terisolir, dengan populasi 10.396 jiwa.
* Kecamatan Mesidah: 15 desa terisolir, dihuni oleh 6.325 jiwa.
* Kecamatan Syiah Utama: 14 desa terisolir, dengan 2.799 jiwa.
* Kecamatan Permata: 7 desa terisolir, terdiri dari 6.024 jiwa.
* Kecamatan Timang Gajah: 4 desa terisolir, mencakup 3.939 jiwa.
Kebutuhan Logistik Mendesak
Kondisi isolasi ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa pasokan makanan, bahan bakar, serta kebutuhan penting lainnya seperti susu bayi dan selimut, mulai menipis di beberapa wilayah.
Pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan BNPB terus berupaya keras untuk menjangkau para korban. Penyaluran bantuan yang idealnya dilakukan melalui jalur darat kini menghadapi tantangan besar, bahkan di beberapa titik, warga harus berjalan kaki sambil memikul logistik untuk dibawa ke kampung mereka.
Akses yang terputus, termasuk ruas jalan vital yang menghubungkan Bener Meriah dengan Aceh Utara dan Bireuen melalui jalur KKA, semakin menyulitkan distribusi. Sebagai solusi alternatif, penyaluran logistik yang mendesak dialihkan melalui jalur udara menggunakan helikopter dan pesawat di Bandara Rembele.
Upaya Pemulihan Akses
Tim gabungan juga fokus pada pemulihan jalur akses utama. Pengerjaan jembatan darurat (Bailey) dan pembersihan material longsor, seperti tumpukan pohon dan lumpur tebal yang menghambat jalan, terus dikebut. Prioritas utama adalah keselamatan warga dan memastikan seluruh wilayah terdampak dapat segera terjangkau oleh bantuan.
[Gambas:Video CNBC]