MARKET DATA

Kronologi Bupati Aceh Selatan Dipecat, Sempat Nyerah Tangani Banjir

Linda Hasibuan,  CNBC Indonesia
06 December 2025 16:30
Tangkapan layar Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS umrah di tengah banjir yang terjadi di Aceh. (Tangkapan Layar Cerita Instagram/aimisbahtravel_aceh)
Foto: Tangkapan layar Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS umrah di tengah banjir yang terjadi di Aceh. (Tangkapan Layar Cerita Instagram/aimisbahtravel_aceh)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS resmi dipecat dari jabatannya sebagai ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Sugiono.

"Tadi saya dilaporkan mengenai bupati Aceh Selatan yang juga merupakan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Aceh Selatan. Saya mendapat laporan terkait Bupati Aceh Selatan yang merupakan Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Kami sangat menyayangkan sikap dan kepemimpinannya," kata Sugiono dikutip detikcom, Sabtu (6/12).

"Oleh karena itu, DPP Gerindra memutuskan untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan," papar Sugiono.

Pemecatan terjadi usai viralnya pemberitaan Mirwan pergi umrah meninggalkan rakyatnya yang tengah ditimpa musibah banjir.

Kronologi lengkap

Mirwan diketahui pergi umrah ketika wilayah Aceh Selatan yang dia pimpin sedang dilanda bencana banjir. Padahal, Gubernur Aceh Muzakir Manaf diketahui tidak memberi izin kepada Mirwan untuk umrah saat bencana tanggap darurat tapi Mirwan tetap berangkat.

Sebelum keberangkatan itu, Mirwan telah menerbitkan surat ketidaksanggupan dalam penanganan tanggap darurat banjir dan longsor.

Surat bernomor 360/1315/2025 itu diterbitkan pada 27 November. Lima hari kemudian, pada 2 Desember, Mirwan terbang ke Arab Saudi memboyong keluarganya, sementara sejumlah warga yang dipimpinnya masih berada di tenda pengungsian.

Dalam surat tersebut, pemerintah daerah menyebutkan terdapat 11 kecamatan yang terendam banjir dan banyak infrastruktur mengalami kerusakan.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa keberangkatan Mirwan itu dilakukan melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Tindakannya tersebut menuai beragam kritik, di mana ia memilih meninggalkan ribuan warganya yang harus mengungsi.

Penjelasan Pemkab Aceh Selatan

Di tengah kontroversi, pemerintah Kabupaten Aceh Selatan menjelaskan bahwa keberangkatan Bupati Mirwan dilakukan setelah ia meninjau situasi wilayah terdampak.

"Keberangkatan Bupati Aceh Selatan beserta istri menjalani ibadah umrah ke tanah suci tentunya setelah melihat situasi dan kondisi wilayah Aceh Selatan umumnya yang sudah stabil, terutama debit air yang sudah surut di pemukiman warga di wilayah Bakongan Raya dan Trumon Raya," jelas Kabag Prokopim Pemkab Aceh Selatan Denny Herry Safputra, dikutip detikSumut, Jumat (5/12).

Denny menyampaikan bahwa narasi yang menyebut Mirwan meninggalkan rakyatnya saat bencana tidak tepat. Ia menegaskan bahwa Mirwan dan istrinya sudah beberapa kali turun ke lokasi terdampak sebelum berangkat.

Bupati berusia 50 tahun itu juga diklaim ikut mengantarkan logistik secara langsung.

"Dan memastikan masyarakat mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah langsung tanpa kurang suatu apa pun," kata Denny.

Menurut laporan Pemkab, para pengungsi di sejumlah titik disebut telah kembali ke rumah masing-masing dalam beberapa hari terakhir.

Sementara itu, Ketua Umum PC Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Aceh Selatan, Heriadi, mengecam keberangkatan Mirwan. Ia menilai keputusan Mirwan tidak dapat diterima.

Heriadi menyatakan bahwa pemimpin daerah seharusnya berada di garis depan memastikan keselamatan warga, bukan berada ribuan kilometer dari wilayah bencana.

Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak hanya membutuhkan bantuan logistik, tetapi juga kehadiran pemimpinnya dalam penanganan bencana darurat.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-Hati Investor! Trump Serius Lengserkan Powell, Gedung Putih Gerak


Most Popular