CNBC Insight

Tangki Gas Beracun Meledak, Mayat Ditemukan Bergeletakan Pagi-Pagi

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
Sabtu, 06/12/2025 15:00 WIB
Foto: Orang-orang menyemprotkan air ke pabrik Bhopal pada 4 Desember 1984 di Bhopal setelah kebocoran gas beracun dari pabrik Union Carbide menewaskan 20.000 orang dan melukai sekitar 300.000 orang. (AFP/BEDI/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kebocoran kecil di tangki gas beracun rupanya cukup untuk mengubah sebuah kota di India menjadi 'neraka'. Peristiwa itu terjadi di pabrik pestisida milik Union Carbide India Limited (UCIL) di Bhopal, India, pada malam pergantian 2-3 Desember 1984, tepat 41 tahun yang lalu.

Semua bermula ketika seorang operator mendengar desis halus dari keran yang terhubung ke tangki penyimpanan gas metil isosianat (MIC) dan tangki air. Dalam kondisi normal, MIC tak boleh bersentuhan dengan air. Jika bercampur, tekanan dalam tangki bisa naik tajam dan berpotensi menimbulkan ledakan dahsyat.

Bahaya gas MIC bukan main. Bila terhirup manusia, gas itu bisa membuat pembuluh darah menyempit dan menutup jalan napas, menyebabkan kematian dalam hitungan menit. Tak heran MIC digolongkan sebagai salah satu gas paling mematikan di dunia.


Sayangnya, malam itu tidak ada yang bisa menghentikan kebocoran. Operator tak mampu memperbaiki keran tersebut. Alhasil, sekitar 1 ton air masuk ke dalam tangki yang berisi 30 ton MIC. Seperti sudah diperingatkan teori, tekanan gas melonjak ekstrem. Pada saat yang sama, sistem pendingin, sistem pengaman, hingga alat penurun tekanan tidak berfungsi-semua sudah dimatikan sebelumnya.

Lalu tibalah momen yang paling ditakuti.

"Sekitar pukul 1 pagi, 3 Desember, suara gemuruh keras bergema di sekitar pabrik dan tiba-tiba langit langsung bau gas," ungkap riset "The Bhopal disaster and its aftermath: a review" (2005).

Saat itu, wilayah sekitar pabrik merupakan permukiman kumuh yang sangat padat dan dihuni lebih dari 10 ribu orang. Begitu matahari naik, Bhopal berubah menjadi pemandangan yang sulit dipercaya. Mayat-mayat dan bangkai hewan berserakan di jalanan, tewas setelah menghirup gas beracun tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Sekitar 3.800 orang meninggal seketika. Yang selamat panik luar biasa. Warga yang mampu secara finansial langsung melarikan diri. Sementara mereka yang tak punya pilihan menyerbu rumah sakit. Fasilitas kesehatan pun kewalahan. Banyak korban meninggal perlahan karena tidak tertangani. Hanya dalam satu hari, jumlah kematian mencapai 10 ribu orang.

Esoknya, pemerintah India mengumumkan hasil penyelidikannya. UCIL melakukan pelanggaran fatal. Mereka menyimpan MIC jauh melebihi kapasitas aman dan mematikan sistem darurat.

Di pabrik itu terdapat tiga tangki gas. Seharusnya hanya dua yang diisi, satu dibiarkan kosong sebagai penampung cadangan jika terjadi kebocoran. Namun ketiganya justru terisi penuh. Lebih buruk lagi, sistem keamanan sengaja dimatikan untuk menghemat biaya karena perusahaan sedang merugi. Pemangkasan jumlah pekerja dan pengawas membuat kondisi pabrik semakin rawan kecelakaan.

Luka Bhopal tidak berhenti di situ. Union Carbide menutup operasional pabrik, tetapi tidak membersihkan lokasi. Sisa-sisa bahan kimia dan logam berat terus merembes ke air tanah yang dipakai warga. Hingga kini, air tercemar itu menjadi warisan berbahaya bagi masyarakat sekitar.

Menurut Smithsonian Magazine, total warga terdampak sepanjang beberapa tahun setelah kejadian mencapai 500 ribu jiwa. Ratusan ribu lainnya hidup dengan kanker, nyeri kronis, dan berbagai penyakit yang terus menghantui mereka hingga puluhan tahun.


(mfa/mfa)
Saksikan video di bawah ini:

Ada diskon 70% + 20% di ElectronicPro Fair Trans Studio Mall Cibubur!