Banjir Bandang-Longsor Sumatra

Gercep Kirim Bantuan Beras-Migor ke Sumatra, Amran: BPK Pasti Ngerti

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Jumat, 05/12/2025 11:35 WIB
Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas keberangkatan bantuan pangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Amran Sulaiman menegaskan, percepatan penyaluran bantuan pangan ke wilayah terdampak bencana harus menjadi prioritas.

Dalam situasi darurat seperti di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat beberapa waktu belakangan ini, ia menyebut keputusan cepat adalah keharusan, termasuk dalam menerbitkan persetujuan administratif seperti penandatanganan surat permintaan bahan kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng.

Amran pun menceritakan bagaimana ia langsung merespons permintaan mendesak dari Wakil Gubernur Aceh.


"Kemarin ada saudara kita Pak Wagub Aceh telepon saya. Wagub Aceh telepon, bahwasanya butuh minyak goreng dan beras pada hari itu juga," kata Amran dalam konferensi pers di Markas Komando Lintas Laut Militer (Mako Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

Begitu menerima laporan, Amran segera berkoordinasi dengan Bulog dan Bapanas untuk mengeluarkan stok bantuan tanpa menunggu proses administrasi lengkap.

"Kami langsung telepon Bulog, ada Pak Dirut Bulog (Ahmad Rizal Ramdhani), (dan jajaran) Bapanas, keluarkan. Ada 2.000 kilogram, itu minyak goreng. Kami minta langsung keluarkan dulu. Itu nggak bisa ditunda. Nanti suratnya menyusul kami tanda tangan," tegas dia.

Hal serupa dilakukan di Lhokseumawe, ketika daerah tersebut meminta tambahan beras.

"Beras juga demikian. Di Lhokseumawe. Minta 100 ton. Saya bilang keluarkan dulu. Pak Wali yang penting tanggung jawab kirim suratnya ke saya. Subuh kirim, aku acc (setujui) subuh, selesai. Karena ini darurat," ujarnya.

Amran menyebut langkah cepat ini sangat penting untuk memastikan tidak ada warga terdampak bencana yang mengalami kekurangan pangan. Ia juga memastikan percepatan itu dilakukan tetap dalam koridor yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Jadi nanti saya yakin BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) mengerti, bahwa ini darurat. Khusus untuk yang pakai uang negara," kata Amran.

Adapun bantuan dari pihak non-pemerintah, lanjutnya, juga mendapat pengawalan ketat.

"Kalau ini, yang bantuan langsung dari teman-teman semua, termasuk pegawai Kementerian Pertanian dan pengusaha, ini kami juga yang kawal. Ini kawal karena bantuan, partisipasi saudara-saudara kita," ujarnya.

Dengan mekanisme cepat dan pengawasan penuh, Amran memastikan seluruh bantuan, baik dari negara maupun dari masyarakat, dipastikan tepat guna dan tepat sasaran di titik-titik bencana.

Kirim Bantuan ke Sumatra Pakai Hercules

Sementara itu, bantuan senilai total nilai Rp75 miliar terus disalurkan ke lokasi bencana banjir bandang-longsor di Sumatra.

"Alhamdulillah, kemarin kami pantau bantuan melalui (pesawat) Hercules itu sudah tiba di Aceh, sudah diterima oleh BNPB," ujar kata Amran.

Setelah pengiriman udara, bantuan kembali diberangkatkan menggunakan kapal laut atas dukungan dari TNI Angkatan Laut. "Sekarang, hari ini kita berangkatkan lagi menggunakan kapal laut," sambungnya.

Amran menyebut total bantuan yang telah dikirim senilai Rp34,8 miliar. Bantuan tersebut berupa kebutuhan pokok seperti mie instan, minyak goreng, susu, hingga genset, yang diangkut dalam 207 truk.

"Nah, ini adalah bentuk tanggung jawab, kita kawal. Ini adalah bantuan Kementan Peduli. Bantuan dari mitra strategis pengusaha, dan juga pegawai Kementerian Pertanian," ucap dia.

Amran menegaskan, pihaknya bertanggung jawab penuh atas distribusi bantuan agar tidak disalahgunakan.

"Kami bertanggung jawab sampai di tujuan. Jangan sampai ada yang disalahgunakan. Kami kawal sampai naik kapal laut, sampai naik Hercules. Kami akan kawal," ujarnya.

Adapun bantuan kemanusiaan ini tidak akan berhenti pada satu kali pengiriman. Melainkan dikirim secara bertahap.

"Ini mungkin satu kali lagi, tetapi tidak menutup kemungkinan ada lagi. Tadi pagi ada tambahan bantuan. Kita kirim lagi, terus-menerus," jelas Amran.

Arahan Langsung Presiden

Menurut Amran, perhatian pemerintah pusat terhadap kondisi bencana sangat besar. Ia mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto memantau perkembangan secara harian.

"Semua ini adalah perintah Bapak Presiden Republik Indonesia. Beliau monitor. Kemarin kami ditelpon dua kali. Beliau monitor harian. 'Apakah bantuan sudah sampai? bagaimana saudara kita di sana? '. Pangannya terutama," ungkap Amran.

Lebih lanjut, ia menyebut semua bantuan dari mitra Kementan adalah "tabungan akhirat" dan menjadi tanggung jawab moral untuk memastikan sampai ke tangan yang membutuhkan.

"Insyaallah bantuan kami yakinkan.. bantuan tiba dengan jumlah seperti yang disampaikan semula yaitu Rp75 miliar," pungkasnya.

Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas keberangkatan bantuan pangan "Kementan Peduli Bencana" untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas keberangkatan bantuan pangan "Kementan Peduli Bencana" untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bencana Banjir Hantam Dunia, Sumatra Berduka