FOTO

Nih! Penampakan Rokok Ilegal Senilai Rp10 M Tangkapan Bea Cukai

Rayhan Daffa, CNBC Indonesia
Kamis, 04/12/2025 16:35 WIB

Tim berhasil mengamankan 440 karton rokok ilegal senilai lebih dari Rp 10 miliar dengan potensi kerugian negara Rp 5,8 miliar.

1/5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan pengiriman rokok ilegal di salah satu gudang di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.  (CNBC Indonesia/Rayhan Daffa)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan pengiriman rokok ilegal di salah satu gudang di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Rayhan Daffa)

2/5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan pengiriman rokok ilegal di salah satu gudang di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.  (CNBC Indonesia/Rayhan Daffa)

Bersama Kantor Wilayah DJBC Jakarta dan KPPBC TMP Bogor, DJBC Kementerian Keuangan melakukan penindakan atas penimbunan, pengiriman, dan penjualan rokok ilegal yang masuk dari Pulau Sumatra. (CNBC Indonesia/Rayhan Daffa)

3/5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan pengiriman rokok ilegal di salah satu gudang di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.  (CNBC Indonesia/Rayhan Daffa)

Penindakan ini dilakukan pada 29 September 2025 setelah melalui pengamatan yang cermat selama tiga hari di lokasi target. (CNBC Indonesia/Rayhan Daffa)

4/5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan pengiriman rokok ilegal di salah satu gudang di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.  (CNBC Indonesia/Rayhan Daffa)

Tim secara seksama memantau setiap pergerakan target dari pintu tol hingga aktivitas di gudang. (CNBC Indonesia/Rayhan Daffa)

5/5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan pengiriman rokok ilegal di salah satu gudang di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.  (CNBC Indonesia/Rayhan Daffa)

Dari hasil penindakan tersebut, tim berhasil mengamankan 440 karton rokok ilegal senilai lebih dari Rp 10 miliar dengan potensi kerugian negara Rp 5,8 miliar. (CNBC Indonesia/Rayhan Daffa)