MARKET DATA
Internasional

Serangan Mematikan Guncang Perbatasan, 6 Pejabat Termasuk Polisi Tewas

Thea Fathanah Arbar,  CNBC Indonesia
03 December 2025 19:00
Petugas polisi Pakistan berjaga-jaga setelah serangan bom bunuh diri hari Minggu di distrik Bajur di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Senin, 31 Juli 2023. Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di rapat umum politik di bekas kubu militan di barat laut perbatasan Pakistan Afghanistan pada hari Minggu, membunuh dan melukai banyak orang dalam serangan yang menurut seorang pemimpin senior dimaksudkan untuk melemahkan Islamis Pakistan. (AP Photo/Mohammad Sajjad)
Foto: Petugas polisi Pakistan berjaga-jaga setelah serangan bom bunuh diri hari Minggu di distrik Bajur di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Senin, 31 Juli 2023. (AP/Mohammad Sajjad)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan keamanan di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan kembali melonjak setelah dua serangan berturut-turut menewaskan enam pejabat keamanan Pakistan dalam dua hari.

Pada Rabu (3/12/2025), tiga polisi tewas dan dua lainnya luka-luka akibat ledakan di Paniala, Khyber Pakhtunkhwa, wilayah yang kerap menjadi target kelompok militan.

"Laporan awal menunjukkan ledakan disebabkan alat peledak rakitan," ujar pejabat kepolisian Dera Ismail Khan, Ali Hamza, kepada AFP.

Belum ada pihak yang mengklaim serangan ini, namun kawasan tersebut lama menjadi sasaran Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

Sehari sebelumnya, pejabat lokal Shah Wali ditembak mati di Bannu oleh kelompok bersenjata yang kemudian membakar mobilnya.

"Dua polisi juga tewas dan tiga lainnya luka-luka," kata pejabat kepolisian setempat, Kamal Khan. Sebuah faksi TTP mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Islamabad kembali menuduh otoritas Taliban di Kabul gagal menindak militan yang menggunakan wilayah Afghanistan untuk melancarkan serangan ke Pakistan. Taliban membantah dan menyebut Pakistan harus memperbaiki keamanan dalam negerinya sendiri.

Menurut Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan, jumlah serangan militan pada November meningkat dibanding Oktober, dengan lonjakan korban sipil hingga 80%. Serangan itu termasuk bom bunuh diri langka di luar gedung pengadilan Islamabad pada 11 November yang menewaskan 12 orang, yang juga diklaim faksi TTP.

Sepanjang 2024, lebih dari 1.600 orang tewas dalam serangan militan, menjadikannya tahun paling mematikan bagi Pakistan dalam hampir satu dekade, menurut Pusat Studi Penelitian dan Keamanan di Islamabad.

 

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Suriah, Tapi...


Most Popular