Shell Tak Kunjung Jual Bensin di SPBU, Ternyata Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan alasan Shell belum juga menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis bensi di SPBU miliknya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengaku belum mendapatkan pembaruan informasi mengenai progres negosiasi antara Shell dan Pertamina. Namun saat ini, proses komunikasi antara pihak Shell dengan pemangku kepentingan terkait sudah berlangsung tingkat pimpinan tertinggi.
"Kan mereka komunikasinya itu kan ke high level langsung," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Rabu (3/12/2025).
Saat ini pun, pembahasan dari pemerintah pun sudah bergeser pada persiapan perencanaan kuota BBM untuk tahun 2026 mendatang. "Kita sekarang lagi, kita lagi ngurus 2026," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa Shell sudah memesan 100.000 barel bahan bakar minyak (BBM) murni (base fuel) ke PT Pertamina (Persero). Bahkan, katanya waktu itu, BBM murni yang dipesan oleh Shell diproyeksikan tiba di lokasi penyerahan pada akhir bulan November 2025 sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat oleh kedua perusahaan.
"Untuk Shell, ini sudah terdapat kesepakatan dengan Pertamina. Ini direncanakan jadi tanggal 24 atau 25 (November) ini sudah sampai di tempat titik serah yang disepakati antara Pertamina dengan Shell," kata Yuliot, ditemui usai acara Grand Launching Indonesia's Oil and Gas Exploration 2025, di Grand Sheraton, Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Yuliot mengungkapkan volume yang dipesan oleh Shell ke Pertamina mencapai 100.000 barel atau 1 kargo. Hal tersebut menjadi bagian penting untuk memastikan operasional penjualan BBM Shell tetap berjalan lancar. "100 ribu barel," jawab Yuliot singkat ketika ditanya mengenai jumlah yang dipesan oleh Shell.
(pgr/pgr)[Gambas:Video CNBC]