MARKET DATA

Kronologi Penangkapan Dewi Astutik, Gembong Narkoba Segitiga Emas

sef,  CNBC Indonesia
03 December 2025 11:05
Daftar Pencarian Orang (DPO) BNN dan Interpol bernama Dewi Astutik. (Dok. Istimewa via Detikcom)
Foto: Daftar Pencarian Orang (DPO) BNN dan Interpol bernama Dewi Astutik. (Dok. Istimewa via Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengumkan penangkapan Dewi Astutik alias Mami, buronan internasional dan aktor intelektual penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun ke RI. Perempuan yang mantan tenaga kerja wanita (TKW) itu, merupakan jaringan Golden Triangle, organisasi narkoba internasional yang berpusat di Thailand, Myanmar dan Kamboja.

Penangkapannya dimulai saat penyelundupan narkoba digagalkan pada Mei 2025. Sebelumnya beberapa kasus besar tahun 2024 yang terkait jaringan Golden Crescent, juga membawa penyelidikan ke dirinya.

Bagaimana Kronologinya?

Penangkapan ini dilakukan BNN bersama Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI serta Bea dan Cukai. Penangkapan Dewi Astutik ini dilakukan di Sihanoukville, Kamboja, melalui operasi senyap lintas negara yang dipimpin oleh Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Roy Hardi Siahaan.

Merujuk rilis BNN, dikutip rabu (3/12/2025), operasi ini merupakan tindak lanjut langsung dari perintah Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, yang sebulan sebelumnya menginstruksikan pembentukan tim khusus untuk melakukan operasi pengejaran internasional. Operasi ini mendapat dukungan penuh dari Atase Pertahanan RI di Kamboja dan BAIS TNI yang dipimpin Yudi Abrimantyo, yang berperan penting dalam pemetaan pergerakan lintas negara serta koordinasi regional.

Proses diplomasi dan pemenuhan legalitas pemindahan tersangka difasilitasi oleh Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, bersama seluruh jajaran KBRI Phnom Penh. Di sisi lain, kerja sama erat dijalin dengan Wakil Kepala Kepolisian Nasional Kamboja, Chuon Narin, beserta jajarannya yang membantu proses penangkapan dan pengamanan di lapangan.

Dewi Astutik, yang juga menjadi buronan Korea Selatan (Korsel) awalnya diamankan saat menuju lobi sebuah hotel di Sihanoukville. Operasi berlangsung cepat, presisi, dan tanpa menimbulkan gangguan publik.

Setelah diamankan, Dewi dipindahkan ke Phnom Penh. Di sana, ia melalui proses verifikasi identitas dan penyerahan resmi antarotoritas.

Suyudi mengaku mengapresiasi operasi yang dilakukan oleh tim dalam menangkap buronan Dewi Astutik di Kamboja. Sebab, telah menjadi komitmen BNN dalam mengejar para pelaku kejahatan narkotika.

"Keberhasilan ini tentunya menegaskan komitmen BNN RI dalam mengejar pelaku kejahatan narkotika hingga ke luar negeri. Melalui sinergitas yang kuat antar lembaga negara maupun kepolisian negara sahabat," ujarnya.

Setiba di Indonesia, Dewi Astutik menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap alur pendanaan, logistik, dan pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan internasional yang beroperasi ke sejumlah negara. Jejaring ini diketahui beraktivitas dalam pengambilan dan distribusi narkotika berbagai jenis, termasuk kokain, sabu, dan ketamin, menuju Asia Timur dan Asia Tenggara.

BNN menegaskan bahwa penindakan tidak berhenti pada penangkapan. Tetapi akan berlanjut pada pembongkaran seluruh struktur jaringan yang selama ini beroperasi secara masif dan terorganisir.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kronologi Anwar Ibrahim Dituntut Mundur dari PM Malaysia, Ini Sebabnya


Most Popular