Zulhas-Trenggono Lepas Ekspor Udang Bebas Cs-137 ke AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melepas ekspor udang Indonesia bersertifikat bebas kontaminasi Cesium-137 (Cs-137) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pelepasan ini menandai kembali lancarnya akses ekspor udang ke Amerika Serikat setelah pemenuhan standar baru yang ditetapkan otoritas pengawas pangan dan obat AS, US FDA.
Kegiatan ini berlangsung serentak dengan pengapalan dari Tanjung Perak, Surabaya, dan menjadi momen penting karena seluruh udang yang dikirim telah memenuhi standar sertifikasi bebas Cs-137 yang diakui otoritas keamanan pangan AS. Data KKP menunjukkan, sejak 31 Oktober hingga 2 Desember 2025, Indonesia telah mengirim 303 kontainer atau 5.218 ton senilai Rp949 miliar ke pasar Amerika Serikat.
Menko Pangan Zulhas mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam percepatan penanganan kasus Cs-137 di Indonesia.
"Saya mengucapkan terima kasih, kerja cepat kementerian lembaga dan teman-teman Satgas yang bekerja cepat menyelesaikan persoalan yang pelik ini," ujar Zulhas di lokasi, Rabu (3/12/2025).
Ia juga memuji KKP yang ditunjuk sebagai lembaga tunggal penerbit sertifikasi untuk udang ekspor tujuan AS.
"Saya juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pak Menteri Kelautan Perikanan, yang berhasil ditunjuk satu-satunya sebagai lembaga sertifikasi untuk udang kita ini yang ekspor ke Amerika, satu-satunya. Memang sakti beliau itu," ujarnya.
Zulhas menegaskan, pelepasan ekspor hari ini merupakan bukti kemampuan Indonesia menjaga standar global.
"Dan saudara sekalian hari ini kita melepas ekspor ini menunjukkan pesan kuat bahwa Indonesia mampu menyelesaikan masalah dan menjaga mutu terbaik. Jadi tidak usah khawatir di pasar global, pasar dunia pun. Kita bisa menyelesaikan masalah dan kita bisa mengendalikan kalau ada soal-soal," tutur dia.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan, kepercayaan otoritas Amerika menjadi kunci dibukanya kembali pasar.
"Yang paling penting adalah ketika otoritas Amerika menunjuk kita. Menunjuk Kementerian Kelautan Perikanan sebagai satu-satunya otoritas yang diberi kepercayaan untuk memberikan sertifikasi," kata Trenggono dalam kesempatan yang sama.
Ia menjelaskan, Indonesia kini telah menerima spesifikasi teknis dari AS dan akan menerbitkan sertifikat kepada para pengolah yang dapat membuktikan produknya bebas kontaminasi.
"Mereka yakinkan bahwa itu tidak ada, kita akan berikan sertifikasi. Itu cara-cara untuk kita adalah bekerja bersama, transparan," ujarnya.
Trenggono pun menyoroti besarnya nilai ekspor udang Indonesia.
"Tujuannya adalah bagaimana kita betul-betul bisa sukses dalam ekspor sektor seafood atau udang. Karena udang sendiri nilai ekspor kita itu sangat besar. US$1,6 miliar sampai US2 miliar. Amerika adalah pasar yang paling besar," ucap dia.
Ia melaporkan, Indonesia telah melepas 10 kontainer pada hari ini dan hingga akhir Desember total ekspor akan mencapai 605 kontainer.
"Hari ini kita melepas sejumlah 10 kontainer. Dan kami laporkan bahwa sampai akhir Desember ini kita akan lepas 605 kontainer. Jadi sangat-sangat luar biasa. Dan mudah-mudahan keluhan dari para pembudidaya tidak ada lagi," ungkapnya.
Trenggono menambahkan, unit pengolahan ikan (UPI) telah berkomitmen menyerap hasil para pembudidaya.
"Dan ke depan, para UPI juga sudah berjanji akan segera membeli seluruh produk-produk yang ada di para pembudidaya," kata Trenggono.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP)Â Ishartini menjelaskan, seluruh proses sertifikasi Cs-137 dilakukan secara terkoordinasi dan mengikuti standar US-FDA. Sebagai certifying entity yang diakui AS sejak 31 Oktober 2025, Badan Mutu KKP memastikan hanya produk yang lolos uji mutu dan radiasi yang dapat diekspor.
Ia kemudian memaparkan data ekspor terperinci, di mana pada 31 Oktober-2 Desember 2025 telah ada 303 kontainer dikirim, dengan volume 5.218 ton, dan nilai sebesar Rp949 miliar.
Kemudian pelepasan ekspor yang dilakukan hari ini sebanyak 10 kontainer (4 dari Tanjung Priok dan 6 dari Tanjung Perak).
Selanjutnya, ekspor udang beku yang siap dikapalkan mulai besok, Kamis (4/12/2025) sampai akhir Desember ialah sebanyak 292 kontainer, dengan volume 5.000 ton, dan nilai sebesar Rp900 miliar.
Total hingga akhir Desember yakni 605 kontainer atau sebanyak 10.000 ton senilai Rp1,8 triliun.
"Dengan demikian kami laporkan, sejak 31 Oktober sampai akhir Desember nanti ekspor ke Amerika akan mencapai 605 kontainer atau 10.000 ton senilai Rp1,8 triliun," tutup Ishartini.
Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat menyampaikan sambutan dalam pelepasan Ekspor Udang Indonesia Bersertifikat Bebas Cesium-137 ke Amerika Serikat di Jakarta, Rabu (3/12/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat menyampaikan sambutan dalam pelepasan Ekspor Udang Indonesia Bersertifikat Bebas Cesium-137 ke Amerika Serikat di Jakarta, Rabu (3/12/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky) |
[Gambas:Video CNBC]
Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat menyampaikan sambutan dalam pelepasan Ekspor Udang Indonesia Bersertifikat Bebas Cesium-137 ke Amerika Serikat di Jakarta, Rabu (3/12/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)