MARKET DATA
Internasional

Putin Beri Ultimatum Perang ke Eropa, Tebar Warning Keras Ini

Tommy Patrio Sorongan,  CNBC Indonesia
03 December 2025 11:40
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat ia dan Presiden AS Donald Trump (tidak terlihat) mengadakan konferensi pers setelah pertemuan mereka untuk merundingkan akhir perang di Ukraina, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, di Anchorage, Alaska, AS, 15 Agustus 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat ia dan Presiden AS Donald Trump (tidak terlihat) mengadakan konferensi pers setelah pertemuan mereka untuk merundingkan akhir perang di Ukraina, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, di Anchorage, Alaska, AS, 15 Agustus 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan peringatan keras kepada kekuatan Eropa, Selasa. Ia menegaskan bahwa jika mereka memulai perang dengan Rusia, Moskow siap untuk bertempur.

Ia pun mengatakan kekalahan yang akan dialami kekuatan Eropa akan begitu mutlak. Sehingga tidak akan ada seorang pun yang tersisa untuk merundingkan kesepakatan damai.

Mengutip Reuters, awalnya Putin ditanyai terkait pernyataan Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto. Ia telah memperingatkan bahwa Eropa sedang mempersiapkan perang melawan Rusia.

Putin kemudian menegaskan sebuah pesan bagi Benua Biru. "Jika Eropa tiba-tiba ingin memulai perang dengan kami dan memulainya maka perang itu akan berakhir begitu cepat bagi Eropa sehingga Rusia tidak akan memiliki siapa pun lagi untuk bernegosiasi," ujarnya, dimuat Rabu (3/12/2025).

Putin juga menyiratkan bahwa perang di Ukraina bukanlah perang skala penuh. Rusia bertindak secara terfokus, suatu tindakan yang mungkin "tidak akan terulang" dalam konfrontasi langsung dengan kekuatan Eropa.

Peringatan ini muncul hampir empat tahun setelah pecahnya perang di Ukraina, konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua (PD 2). Meskipun demikian, Rusia belum berhasil menaklukkan Ukraina secara keseluruhan.

Tuding Pengaruhi Trump

Dalam kesempatan yang sama, Putin menuduh kekuatan Eropa menghalangi upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina. Menurut Putin, mereka mengajukan proposal yang mereka tahu "sama sekali tidak dapat diterima" oleh Moskow, sehingga mereka kemudian dapat menuduh Rusia tidak menginginkan perdamaian.

"Negara-negara Eropa telah menutup diri dari pembicaraan damai di Ukraina dengan memutus kontak dengan Rusia," tuturnya.

"Mereka berada di pihak perang," katanya.

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022, memicu konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat sejak masa Perang Dingin. Pejabat AS memperkirakan lebih dari 1,2 juta pria Rusia dan Ukraina telah tewas atau terluka dalam perang tersebut, meskipun kedua negara tidak mengungkapkan kerugian mereka.

Di sisi lain, Ukraina dan kekuatan Eropa telah berulang kali memperingatkan bahwa jika Putin memenangkan perang Ukraina, ia dapat menyerang anggota NATO, sebuah klaim yang telah berulang kali dibantah oleh Putin sebagai omong kosong. Selain itu, Putin juga mengancam akan memutuskan akses Ukraina ke laut sebagai tanggapan atas serangan drone terhadap kapal tanker "armada bayangan" Rusia di Laut Hitam.

(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menlu AS Ngaku 'Frustasi' Saat Jumpa Menlu Rusia di Malaysia, Ada Apa?


Most Popular