MARKET DATA

Bakal Terbang ke China Demi Negosiasi Utang Whoosh, Ini Kata Rosan

Firda Dwi Muliawati,  CNBC Indonesia
02 December 2025 18:30
CEO BPI Danantara Rosan Roeslani. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Foto: CEO BPI Danantara Rosan Roeslani. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Danantara Rosan Roeslani angkat suara mengenai kelanjutan pembahasan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Seperti diketahui, Rosan sempat menyebut dirinya akan ke China guna melakukan negosiasi dengan pihak China terkait utang Whoosh. Lantas, bagaimana kabar terbaru dari rencana negosiasi tersebut?

Rosan menjelaskan bahwa pihaknya akan membahas secara menyeluruh terkait penyehatan Whoosh, termasuk penawaran Indonesia terkait utang Whoosh.

"Oh ya ini kan apa bicara dengan ke sana ya kan. Kan itu juga melibatkan di Whoosh itu kan pemegang sahamnya kan juga ada pemegang saham dari China-nya. Jadi itu juga kita bicarakan mereka apa yang ingin kita sampaikan agar penyehatan Whoosh ini bisa secara menyeluruh," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Rosan menekankan bahwa komunikasi bilateral tersebut penting agar keputusan yang diambil Pemerintah Indonesia dapat diterima dan dipahami oleh mitra China.

Tujuannya tidak lain untuk memastikan skema penyehatan yang diambil bisa menuntaskan masalah secara komprehensif dan tidak menyisakan persoalan di kemudian hari.

"Jadi masih berjalan dan insya Allah juga akan cepat selesai," tambahnya.

Sebelumnya, Rosan menyebut, saat ini kedua belah pihak akan memastikan proposal yang akan dibawa dapat tersusun dengan komprehensif dan siap dibahas dalam negosiasi.

"Kita duduk dan kita sedang ini juga untuk memastikan bahwa nanti kita ke China-nya, kita sudah matang proposal ke China-nya," ungkapnya di Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Perencanaan kunjungan tersebut, kata Rosan, Danantara akan mengirim tim terlebih dahulu, selanjutnya akan dilanjutkan oleh dirinya bersama pemerintah.

"Kita tentunya akan kirim tim advance dulu untuk bicara dengan tim dari China itu sudah berjalan. Tapi nanti gongnya mungkin saya dengan Pak Purbaya," pungkasnya.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku secara pribadi tak ingin melibatkan APBN sebagai bagian dari solusi untuk menanggung masalah utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung alias Whoosh.

Meski begitu, ia mengakui, pimpinan tertingginya, yang diketahui adalah Presiden Prabowo Subianto telah memastikan pemerintah akan menuntaskan masalah utang proyek itu.

"Kalau saya mending nggak bayar. Tapi itu kan ada kebijakan pemimpin di atas ya, tapi ini belum putus," kata Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Purbaya menjelaskan, opsi yang tengah dipertimbangkan saat ini adalah pemerintah ikut menanggung beban pembayaran itu sebatas untuk proyek infrastrukturnya, seperti rel, bukan sampai ke urusan rolling stock atau kereta dan stasiun.

Kendati begitu, Purbaya menegaskan, opsi ini belum sampai pada tahap keputusan, dan ia masih berkomitmen jangan sampai keuangan negara ikut bermasalah.

"Rolling stoknya bukan kita yang nanggung, tapi kita belum sampai kesimpulan detailnya seperti apa. Jangan sampai saya rugi-rugi amat tapi kita lihat yang terbaik buat keuangan negara," tegasnya.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Danantara Buka Suara Soal Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh


Most Popular