Negara Usir 9 Sekte Paling Ekstrem Yahudi, Lecehkan Anak di Bawah Umur

Jakarta, CNBC Indonesia - Kolombia mengusir sembilan anggota sekte Yahudi ultra-Ortodoks Lev Tahor yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Langkah tegas ini diumumkan otoritas pada Senin, setelah sebelumnya 17 anak diselamatkan dari kelompok tersebut.

"Tindakan ini diambil demi keselamatan anak-anak yang menjadi korban. Kami bekerja sama dengan otoritas internasional untuk memastikan mereka mendapat perlindungan yang layak," kata juru bicara Migración Colombia, seperti dikutip AFP, Selasa (2/12/2025).

Lev Tahor, sekte yang dikenal dengan praktik ekstrem termasuk aturan berpakaian serba hitam bagi perempuan, telah lama diawasi di berbagai negara. Kelompok ini menjadi subjek investigasi di Meksiko, Kanada, hingga Guatemala atas dugaan penganiayaan dan eksploitasi anak.

Foto yang dirilis otoritas Kolombia menunjukkan para anggota sekte melintas di pos keamanan Bandara Medellín sebelum diterbangkan ke New York, di mana mereka diserahkan kepada otoritas AS. Dalam penerbangan yang sama, beberapa anak dari AS dan Guatemala turut dipindahkan dan akan ditangani layanan perlindungan anak AS.

"Kami memastikan setiap anak dipindahkan dengan aman dan ditempatkan di bawah lembaga perlindungan yang kredibel," ujar pejabat tersebut.

Lev Tahor, yang berarti "hati yang murni" dalam bahasa Ibrani, berdiri pada 1980-an dan kini diperkirakan memiliki sekitar 50 keluarga yang tersebar di Guatemala, AS, Kanada, dan negara lain. Interpol bahkan telah mengeluarkan red notice untuk sejumlah pemimpin mereka.

Kasus pelecehan yang melibatkan kelompok ini terus berulang. Pada Desember 2024, otoritas Guatemala menyelamatkan 160 anak dari sebuah kompleks pertanian milik Lev Tahor. Jaksa menuduh adanya praktik "penghamilan paksa, penganiayaan, dan pemerkosaan."

Langkah Kolombia mengusir anggota sekte tersebut menandai babak baru dalam pengawasan global terhadap Lev Tahor, yang dituding menjalankan pola pelanggaran berat terhadap anak di berbagai negara.