Internasional

Tsunami Bangkrut Hantam Negara Kaya, 11 Ribu Perusahaan Kolaps

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 02/12/2025 11:20 WIB
Foto: worldtravelguide.net

Jakarta, CNBC Indonesia - Swiss, negara yang dikenal dengan stabilitas keuangannya, mencatat lonjakan tajam dalam jumlah kebangkrutan perusahaan selama 11 bulan pertama tahun ini. Menurut data layanan informasi ekonom Crif, kebangkrutan perusahaan melonjak lebih dari 36% dari Januari hingga November 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan total 11.057 perusahaan menyatakan bangkrut.

Mengutip Swissinfo.ch, Selasa (2/12/2025), laju kebangkrutan ini semakin cepat sejak akhir September, di mana pada saat itu kenaikan masih tercatat di bawah 20%. Kenaikan dramatis ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan dalam undang-undang yang berlaku sejak 1 Januari 2025.


Perubahan ini memungkinkan utang pajak perusahaan yang terdaftar dalam daftar komersial untuk diklaim dalam proses kebangkrutan. Sebelumnya, otoritas pajak hanya dapat menagih pajak yang belum dibayar melalui penyitaan.

Sektor-sektor yang paling menderita dan menyumbang kebangkrutan terbesar adalah industri konstruksi (1.576 kasus), diikuti oleh industri katering (1.090 kasus), dan ritel (774 kasus). Fenomena ini menunjukkan adanya tekanan signifikan pada sektor jasa dan properti di Swiss.

Namun, di tengah gelombang kebangkrutan tersebut, jumlah pendirian perusahaan baru tetap berada pada tingkat yang tinggi. Hingga akhir November, total hampir 49.000 perusahaan baru telah didaftarkan tahun ini, menandai peningkatan sebesar 4,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor-sektor yang memimpin dalam pendirian perusahaan baru adalah perdagangan ritel (3.924), konsultasi manajemen (3.902), dan properti (3.650).

Meskipun demikian, beberapa sektor penting mencatat penurunan signifikan dalam pendirian perusahaan baru. Layanan teknologi informasi (-19,7%), katering (-10,4%), dan perdagangan ritel (-7,3%) mencatat penurunan angka pendirian start-up, mengisyaratkan adanya kesulitan dalam menciptakan usaha baru di beberapa sektor jasa yang padat modal dan tenaga kerja.


(tps/șef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 200 Penunggak Pajak Dipaksa Lunasi Rp 60 Triliun Tahun Ini