Surplus Dagang Menipis, Purbaya: Ekonomi RI Mulai Normal Lagi

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Senin, 01/12/2025 20:15 WIB
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa saat menyampaikan konferensi Pers APBN KITA Edisi November 2025 di Jakarta, Kamis (20/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/ Kementerian Keuangan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (1/12/2025) mengumumkan bahwa neraca perdagangan pada Oktober 2025 surplus US$ 2,4 miliar. Surplus ini lebih rendah dibandingkan catatan per September 2025, sebesar US$ 4,34 miliar. Ini adalah surplus Indonesia dalam 66 bulan beruntun.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai penyusutan nilai surplus justru merupakan indikasi bahwa permintaan domestik mulai pulih.

Menurutnya, tren ini mencerminkan normalisasi aktivitas ekonomi setelah periode lesunya konsumsi rumah tangga.


"Kalau surplusnya kegedean, tandanya apa? Permintaan domestik kan jelek. Kalau surplusnya menyusut tapi masih surplus, artinya ada tanda-tanda perbaikan di domestik demand," ungkap Purbaya di Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).

Purbaya menegaskan, perkembangan neraca perdagangan perlu dipantau dalam beberapa bulan ke depan. Jika kembali menunjukkan pergerakan normal, artinya ekonomi domestik mulai kembali stabil dengan permintaan yang lebih dari sebelumnya.

"Kita lihat beberapa bulan ke depan seperti apa. Kalau balik ke normal, artinya ekonomi domestik mulai normal lagi dengan permintaan yang lebih sebelum-sebelumnya," ujarnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Neraca Dagang Surplus 66 Bulan - Airbus Recall Pesawat A320