Internasional

Update Baru Kebakaran Hong Kong, 128 Orang Tewas

tfa, CNBC Indonesia
Jumat, 28/11/2025 21:10 WIB
Foto: Pemandangan drone menunjukkan api dan asap tebal mengepul dari perumahan Wang Fuk Court selama kebakaran besar, di Tai Po, Hong Kong, Cina, 27 November 2025. (REUTERS/Tyrone Siu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah korban tewas akibat kebakaran terburuk di Hong Kong dalam beberapa dekade terakhir meningkat menjadi 128 orang pada hari Jumat (28/11/2025). Puluhan orang masih hilang, karena pihak berwenang mengatakan alarm kebakaran di gedung-gedung perumahan tersebut tidak berfungsi.

Keluarga-keluarga menyisir rumah sakit dan pos-pos identifikasi korban dengan harapan menemukan orang yang mereka cintai. Sekitar 200 orang masih terdaftar sebagai orang hilang dan 89 jenazah belum teridentifikasi.


Api bergerak cepat melalui perumahan Wang Fuk Court di distrik Tai Po pada Rabu sore. Api menyebar melalui tujuh dari delapan gedung tinggi dan mengubah kompleks yang padat itu menjadi kobaran api.

"Api sebagian besar padam pada Jumat pagi setelah berkobar selama lebih dari 40 jam," kata dinas pemadam kebakaran, mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pencarian korban selamat di lebih dari 1.800 apartemen, dikutip AFP.

Pihak berwenang sedang menyelidiki pemicu kebakaran, termasuk memeriksa perancah bambu dan jaring yang melilit kompleks tersebut sebagai bagian dari renovasi besar-besaran. Pemerintah Hong Kong mengatakan pada hari Jumat bahwa tampaknya api bermula dari jaring pelindung di lantai bawah salah satu menara dan papan busa serta perancah bambu turut menyebabkan penyebarannya.

Kepala pemadam kebakaran Andy Yeung mengatakan sebelumnya bahwa mereka telah menemukan bahwa sistem alarm di kedelapan blok "tidak berfungsi".

"Kami akan mengambil tindakan penegakan hukum terhadap kontraktor yang bertanggung jawab," kata Yeung dalam konferensi pers.

Warga menceritakan bahwa mereka harus berlari dari pintu ke pintu untuk memberi tahu tetangga tentang bahaya tersebut. Di blok apartemen yang hangus pada Jumat pagi, para pekerja membawa jenazah dalam kantong hitam, dengan seorang reporter AFP menghitung empat jenazah dalam satu periode 15 menit.

Kendaraan menurunkan jenazah di kamar mayat di dekat Sha Tin, reporter lain melihat, sementara keluarga-keluarga berdatangan pada sore hari untuk identifikasi. Di sebuah rumah sakit di Sha Tin, seorang perempuan bermarga Wong sedang mencari saudara iparnya dan saudara kembar iparnya, tetapi tidak berhasil.

"Kami masih belum dapat menemukan mereka. Jadi kami akan pergi ke berbagai rumah sakit untuk menanyakan apakah mereka punya kabar baik," kata pria berusia 38 tahun itu kepada AFP sambil menangis.

"Kami sudah menunggu di Rumah Sakit Prince of Wales pada hari pertama, tetapi tidak ada kabar. Kami juga datang ke sini kemarin."

Kebakaran itu adalah yang paling mematikan di Hong Kong sejak 1948, ketika sebuah ledakan yang diikuti oleh kebakaran menewaskan sedikitnya 135 orang. Kebakaran mematikan dulunya merupakan momok rutin di Hong Kong yang padat penduduk, terutama di lingkungan yang lebih miskin, tetapi langkah-langkah keamanan yang lebih baik telah membuatnya jauh lebih jarang terjadi.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Korban Tewas Kebakaran Apartemen Hong Kong Tembus 83 Orang