MARKET DATA
Internasional

'Perang' di Arab! Israel Makin Merajalela, Serang 2 Negara Arab

tfa,  CNBC Indonesia
28 November 2025 20:00
Asap mengepul setelah serangan Israel menyusul perintah evakuasi militer Israel, di Chehour, Lebanon selatan, 19 November 2025. REUTERS/Ali Hankir
Foto: Asap mengepul setelah serangan Israel menyusul perintah evakuasi militer Israel, di Chehour, Lebanon selatan, 19 November 2025. REUTERS/Ali Hankir

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel kembali menyerang Lebanon selatan pada Kamis (27/11/2025) waktu setempat. Ini tepat setahun setelah gencatan senjata dengan Hizbullah yang disepakati 27 November 2024.

Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan pesawat Israel menggempur Al-Mahmoudiya dan Al-Jarmak, wilayah di utara Sungai Litani yang seharusnya bebas dari kehadiran milisi. Perdana Menteri (PM) Lebanon Nawaf Salam mengecam serangan tersebut dan menyebut "Lebanon berada dalam perang atrisi sepihak yang semakin meningkat.

Militer Israel sendiri mengatakan serangan terbaru menargetkan dan menghancurkan "infrastruktur teror" Hizbullah. Lagi-lagi, negara itu mengklaim kelompok yang sudah dilemahkan sejak akhir tahun 2024 itu menjadi tempat penyimpanan senjata, lokasi peluncuran, dan pos militer.

"IDF akan terus beroperasi untuk menyingkirkan segala ancaman terhadap Negara Israel," demikian pernyataan Israel.

Israel masih mengklaim gencatan senjata berlaku. Padahal mereka telah melancarkan sekitar 1.200 operasi tertarget dan dan menewaskan 370 orang.

Suriah

Sementara itu, serangan Israel menewaskan 10 orang pada hari Jumat (28/11/2025). Israel melancarkan sebuah operasi di Suriah selatan, yang paling mematikan sejak jatuhnya Bashar al-Assad dari kekuasaan hampir setahun yang lalu.

Tentara Israel mengatakan baku tembak dalam operasi untuk menahan militan menyebabkan enam tentara Israel terluka. Tiga di antaranya dalam kondisi serius.

Sejak koalisi Islamis menggulingkan penguasa lama Assad pada Desember tahun lalu, Israel telah melakukan ratusan serangan dan penyerbuan ke Suriah. Televisi pemerintah Suriah melaporkan perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas.

"Jumlah korban tewas akibat agresi Israel... telah meningkat menjadi 10 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, sementara yang lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan," katanya.

"Puluhan keluarga mengungsi dari desa ke tempat aman di daerah sekitarnya," tambahnya.

Seorang pejabat setempat mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel menyerbu desa tersebut untuk menangkap tiga pria, yang memicu bentrokan. Setelah bentrokan tersebut, pasukan Israel menembaki daerah tersebut dengan artileri dan drone.

"Kami sedang tidur ketika dibangunkan pukul tiga pagi oleh tembakan," kata warga yang terluka, Iyad Daher, kepada AFP di sebuah rumah sakit di Damaskus, sekitar 40 kilometer (25 mil) dari desa tersebut.

"Kami keluar untuk melihat apa yang terjadi dan melihat tentara Israel di desa, tentara dan tank. Kemudian mereka mundur, angkatan udara datang, dan peluru mulai berjatuhan. Saya terkena pecahan peluru di leher," tambahnya.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengejutkan! AS "Tusuk Israel dari Belakang", Tiba-Tiba Bela Hizbullah


Most Popular