Tambang Ilegal Diduga Picu Bencana Banjir Sumatra? ESDM Buka Suara
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal bencana banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Sumatra yang diduga disebabkan oleh penambangan ilegal dan pembukaan lahan baru.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa penertiban tambang ilegal merupakan salah satu ranah utama dari Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH). Satgas PKH sendiri saat ini telah turun ke lapangan guna melakukan pemeriksaan dan penindakan terhadap perusahaan yang berpotensi melakukan pelanggaran.
"Satgas PKHÂ sudah turun ke lapangan dan itu melakukan pemetaan di lapangan, jadi juga ada kewajiban-kewajiban perusahaan ini, untuk kewajiban perusahaan itu kalau yang bersangkutan tidak memiliki perizinan ya berarti ini kegiatan yang dilakukan adalah ilegal, itu ada denda yang diberikan kepada perusahaan yang bersangkutan," kata Yuliot di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Di samping itu, Kementerian ESDMÂ tengah memprioritaskan pengamanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kelistrikan di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Menurut Yuliot, pihaknya fokus mempercepat normalisasi kelistrikan di lokasi bencana. Mengingat kondisi banjir disertai tanah longsor telah berdampak langsung terhadap sebagian infrastruktur ketenagalistrikan.
"Yang pertama kelistrikan, itu kan untuk daerah yang terdampak itu kan kelistrikannya harus dipastikan aman dan juga bagaimana penyaluran kalau ada ini kondisi yang menyebabkan sebagian infrastrukturnya yang terganggu. Jadi itu harus segera dipulihkan oleh teman-teman PLN," kata Yuliot di Kementerian ESDM, Jumat (28/11/2025).
Selain di sektor ketenagalistrikan, Kementerian ESDM juga mengupayakan untuk menjaga ketersediaan BBM bagi masyarakat. Terlebih banjir bandang dan tanah longsor telah membuat jalan akses utama tertutup.
"Banyak jembatan yang putus juga. Jadi kita juga memastikan untuk SPBU yang ada ini yang bisa dilayani itu akan tetap didistribusikan oleh teman-teman yang ada di Pertamina Patra Niaga," kata Yuliot.
[Gambas:Video CNBC]