MARKET DATA

Pertamina Patra Niaga Jaga Ketersediaan BBM di Aceh, Sumut dan Sumbar

Teti Purwanti,  CNBC Indonesia
28 November 2025 11:30
Dok Pertamina
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertamina Patra Niaga memastikan seluruh langkah yang diperlukan terus dioptimalkan untuk menjaga kelancaran suplai BBM kepada masyarakat. Hal ini dilakukan menyusul tertundanya proses sandar dua kapal pengangkut BBM, yang sejak 23 November 2025 belum dapat melakukan bongkar muat akibat cuaca ekstrem di perairan Belawan.

Selama tiga hari terakhir, kondisi gelombang tinggi dan angin kencang di area Single Point Mooring (SPM) Belawan menyebabkan dua kapal yang membawa pasokan Pertalite dan Biosolar belum dapat sandar, meskipun secara posisi keduanya sudah berada di titik siap sandar. Proses tidak dapat dilakukan karena aspek keselamatan operasional menjadi prioritas utama ketika cuaca berada pada kategori tidak aman.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga mengambil langkah kesiapsiagaan cepat untuk menjaga distribusi energi bagi masyarakat tetap berjalan optimal.

"Kami melakukan pemantauan intensif dan penyesuaian pola suplai sesuai kondisi di lapangan, termasuk koordinasi erat dengan pemerintah daerah, aparat, serta pihak penanganan kebencanaan," ujar Roberth dalam keterangan resmi, Jumat (28/11/2025).

PPertamina mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap membeli BBM maupun LPG sesuai kebutuhan.

"Kami memastikan seluruh langkah percepatan terus dilakukan, dan suplai diharapkan akan segera kembali normal begitu kondisi cuaca memadai untuk proses sandar," tambah Roberth.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan bahwa Pertamina Patra Niaga terus melakukan percepatan mitigasi agar distribusi BBM tetap terjaga.

"Pertamina melakukan segala upaya yang diperlukan untuk memastikan suplai tetap aman. Kami telah menyiapkan alih suplai dari Fuel Terminal terdekat serta meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Saat ini tantangan terbesar adalah kondisi cuaca ekstrem yang membuat proses sandar belum dapat dilakukan," ungkap Fahrougi.

(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jalur Gumitir Ditutup, Pertamina Cari Rute Alternatif Suplai BBM


Most Popular