MARKET DATA
Libur Nataru 2025/2026

Diskon Tiket Pesawat Makin Bikin Pengusaha Hotel di sini Panen Cuan

Ferry Sandi,  CNBC Indonesia
28 November 2025 11:05
Ilustrasi Check in Hotel (Photo: Mikhail Nilov via Pexels)
Foto: Ilustrasi Check in Hotel (Photo: Mikhail Nilov via Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, geliat industri perhotelan kembali menguat, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini menjadi tujuan liburan utama masyarakat. Pelaku industri melihat potensi pasar yang lebih cerah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan diskon tarif pesawat.

Kondisi ini membuat perhotelan bersiap menyambut lonjakan tamu secara lebih optimistis.

"Kalau menjelang akhir tahun itu kondisinya untuk daerah-daerah yang favorit sih ngga ada masalah. Daerah-daerah favorit itu tetap ramai lah. Bali, segala macam itu ramai secara umum ya," kata Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani kepada CNBC Indonesia, Jumat (28/11/2025).

Dorongan adanya diskon tarif pesawat maka membuat masyarakat lebih berani merencanakan perjalanan. Diskon tiket pesawat dan berbagai penawaran musiman dinilai mampu memperkuat tren kenaikan okupansi. Hariyadi pun menilai faktor harga transportasi sebagai pemicu penting dalam memobilisasi wisatawan selama periode libur panjang.

"Jadi kalau untuk Natal-Tahun Baru ini bagus, apalagi kalau ada diskon pesawat, segala macam itu juga membuat okupansi itu terpengaruh," katanya.

Hariyadi juga menyoroti Bali sebagai destinasi yang tetap tak tergeser dari posisi puncak bagi wisatawan mancanegara. Menurutnya, minat terhadap Bali tak hanya stabil, tetapi juga berperan signifikan dalam menyokong performa perhotelan secara nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar internasional masih terus pulih dan memberi kontribusi kuat bagi sektor wisata.

"Terus juga untuk kayak Bali itu, itu juga Bali tetap favorit. Untuk wisatawan mancanegara itu masih tetap favorit," tuturnya.

Secara keseluruhan, ia menilai outlook perhotelan selama libur akhir tahun berada pada jalur positif. Sepanjang penawaran harga menarik terus hadir, pelaku industri percaya tingkat keterisian kamar akan tetap terjaga tinggi. Puncak kunjungan diperkirakan berlangsung konsisten hingga awal tahun depan.

"Tapi kalau secara umum, ya kalau Natal-Tahun Baru, ya bagus-bagus. Apalagi ada program diskon pesawat, kan, gitu," kata Hariyadi.

Pemerintah resmi menurunkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 hingga 14 persen pada masa libur Lebaran tahun 2025.

Penurunan harga tiket ini berlaku selama 15 hari, untuk penerbangan dari 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket 1 Maret hingga 7 April 2025.

"Kali ini ada insentif tambahan dari pemerintah berupa PPN sebagian ditanggung pemerintah sebesar enam persen. Ini yang akhirnya secara agregat mudah-mudahan pemerintah bisa menurunkan harga tiket pesawat ekonomi domestik secara keseluruhan selama kurang lebih dua minggu, itu di angka 13-14 persen," ujar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Semua Orang Tahu, Ternyata Ini Penguasa Pemilik Hotel di Jakarta


Most Popular