Wujudkan Swasembada Garam, Begini Upaya PT Garam

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
Kamis, 27/11/2025 16:06 WIB
Foto: Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose saat menyampaikan paparan dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2025 dengan Kategori Best Food & Agriculture Companies di Jakarta, Kamis (27/11/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garam terus berupaya mendorong terwujudnya swasembada garam di Tanah Air. Terlebih, perusahaan ini memiliki rekam jejak yang panjang dalam mengembangkan industri garam nasional yang berkualitas.

Sebagai informasi, jumlah produksi garam nasional pada periode 2020 sampai dengan 2024 cenderung meningkat walaupun dengan kondisi kemarau basah. PT Garam sendiri berhasil memproduksi 328.000 ton garam pada 2024.

Direktur Utama PT Garam Abraham Mose menyampaikan, pemerintah telah memiliki rencana melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 17 Tahun 2025 untuk mempercepat swasembada garam. Untuk itu, strategi seperti program intensifikasi, ekstensifikasi, hingga penerapan teknologi yang lebih modern perlu diperkuat guna meningkatkan produksi garam nasional.


"Sehingga dari target pemenuhan secara kebutuhan nasional yang tercatat yaitu 5 juta ton, kami proyeksi produksi garam secara domestik yaitu 5,7 juta ton," ujar dia dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2025 'Best Food & Agriculture Companies', Kamis (27/11/2025).

Dari sisi intensifikasi, PT Garam melakukan modernisasi ladang garam dengan menggunakan pabrik eksistingnya dan membangun satu fasilitas pabrik yang baru yaitu Segoromadu 2. Di sisi lain, kondisi cuaca di Indonesia yang cukup dinamis membuat PT Garam harus menerapkan teknologi dalam pengolahan garam.

"Kita menerapkan teknologi itu dengan menggunakan teknologi yang misalnya salah satu adalah berbasis MVR dan SWRO. Target pemenuhan kita di situ kurang lebih 600.000 ton yang akan kita tempatkan di Manyar, di Gresik," kata dia.

Selain itu, PT Garam juga aktif melakukan ekstensifikasi dengan menggandeng Kementerian Kelautan Perikanan (KKP). Program ekstensifikasi ini sudah berjalan dan proses panen garam direncanakan berlangsung pada April 2026 mendatang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya dengan jumlah kurang lebih 2,6 juta ton.

Dari situ, PT Garam melihat bahwa masih ada selisih atau gap sebesar 2,8 juta ton dari kebutuhan garam nasional. Alhasil, untuk sementara waktu, pemenuhan sebagian kebutuhan garam tersebut dilakukan melalui cara importasi.

Namun, importasi ini tidak bisa terus-terusan dilakukan mengingat pemerintah sudah berkomitmen mencapai swasembada garam dalam beberapa tahun mendatang. Mau tidak mau, upaya intensifikasi, ekstensifikasi, termasuk modernisasi teknologi di industri garam harus selalu diperkuat.

Di luar itu, PT Garam juga aktif melakukan upaya pendekatan kepada para investor strategis untuk terlibat dalam penguatan industri garam nasional, salah satunya melalui pengembangan Sentra Garam Nasional di Rote Ndao.

"Sehingga, secara total rencana swasembada garam nasional itu mulai tahun 2026, 2027 sampai dengan 2030 sangat jelas bagaimana usaha-usaha yang akan kita lakukan," tandas dia.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Serius Dukung Swasembada Garam, PT Garam Diganjar Penghargaan