MARKET DATA

Jutaan Ton Beras Numpuk di Gudang Bulog, Warga RI Diminta Jangan Ragu

Chandra Dwi Pranata,  CNBC Indonesia
27 November 2025 15:05
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (20/11/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)
Foto: Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (20/11/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 Perum Bulog menjamin stok beras nasional aman. 

Direktur Utama (Dirut) Bulog Ahmad Rizal Ramdani mengatakan, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 3,8 juta ton, sehingga kebutuhan beras nasional menjelang Nataru 2025/2026 sudah lebih dari cukup dan tak perlu mengimpor beras lagi.

"Stok beras nasional kita sampai dengan hari ini sudah mencapai 3,8 juta ton beras. Ini menunjukkan bahwa stok ini cukup untuk kesediaan beras sampai nanti akhir tahun, bahkan sampai dengan awal tahun 2026," kata Rizal dalam konferensi pers di Tanjung Priok, Kamis (27/11/2025).

Rizal kembali merinci, untuk beras premium Bulog, pihaknya sudah memiliki cadangan hingga 150.000 ton.

"Untuk cadangan beras kami, yang khusus premium ya, kurang lebih hampir 150.000 ton. Kami stand by di berbagai gudang wilayah besar seperti Jakarta, Surabaya, kemudian Bandung, termasuk di Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan. Itu gudang-gudang besar kami hampir 150.000 ton beras premium yang ready untuk bisa didorong untuk kesiapan Nataru," lanjutnya.

Selain stok beras pemerintah yang cukup banyak, produksi beras nasional juga masih besar, di mana prediksinya mencapai 34 juta ton.

Oleh karena itu, Indonesia kini tidak perlu lagi mengimpor beras dari negara lain karena stok dan produksi relatif aman.

"Jadi, masyarakat tidak perlu bimbang dan ragu bahwa stok beras kita mencukupi dan tidak perlu adanya lagi impor-impor dari manapun," ujarnya.

Rizal menambahkan, dengan stok beras nasional yang melimpah dan produksi beras cukup besar, maka Indonesia berhasil mencapai swasembada beras di akhir tahun ini.

"Nah, dengan stok yang melimpah dan produksinya besar, ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah berhasil swasembada pangan, utamanya swasembada beras," pungkasnya.

Sebelumnya, berdasarkan data dari Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras periode Januari hingga Desember 2025 diprediksi meningkat 13,54% menjadi 34,77 juta ton.

Sampai November 2025 realisasi sudah 33,19 juta ton. Angka ini melebih target yang ditetapkan sebesar 32 juta ton.

Direktur Utama (Dirut) Bulog Ahmad Rizal Ramdani saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pergudangan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (27/11/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)Foto: Direktur Utama (Dirut) Bulog Ahmad Rizal Ramdani saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pergudangan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (27/11/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Direktur Utama (Dirut) Bulog Ahmad Rizal Ramdani saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pergudangan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (27/11/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Baru Bulog Ogah Impor Beras, Stok di Gudang Tembus Segini


Most Popular