Kereta LRT Jakarta Masih Andalkan Masinis, Ini Alasannya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 26/11/2025 19:10 WIB
Foto: Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta dengan rute Kelapa Gading-Velodrome segera beroperasi pada Maret 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT LRT Jakarta masih mengandalkan masinis untuk pengoperasian keretanya. Ini berbeda dengan kereta LRT Jabodebek yang sudah bisa bergerak tanpa masinis.

Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar mengatakan layanan kereta pada fase 1A dan 1B menggunakan sistem fixed block. Adapun fixed block adalah sistem pengaturan dan pengamanan jalur kereta yang dibatasi oleh sinyal tetap (block). Maka demikian, sistem tersebut harus terintegrasi antara fase 1A (Pegangsaan Dua-Velodrome) dan fase 1B (Velodrome-Manggarai) yang sedang dibangun.

"Jadi kita masih menggunakan masinis dalam rangka pengoperasian LRT Jakarta. Karena memang kalau misalnya kita ganti itu kita ibarat ganti semuanya. Jadi memang benar-benar harus dibongkar, diganti gitu kan dari fase 1A ke 1B. Jadi itu effort-nya sangat besar sekali," terang Ramdani dalam Media Day 2025 di Stasiun Pegangsaan Dua, Rabu (26/11/2025).


Namun, ia menekankan bahwa persinyalan Fixed Block masih mampu mengatur perjalanan kereta dengan jarak antar kereta (headway) sekitar 3 hingga 5 menit.

Foto: Uji Coba LRT Jakarta (CNBC Indonesia/Wanti Puspa)
Uji coba operasi moda transportasi LRT Jakarta rute Velodrome - Boulevard Utara Kelapa Gading. (CNBC Indonesia/Wanti Puspa)

"Jadi sebenarnya untuk sistem persinyalan fixed block masih cukup untuk mengakomodir di LRT Jakarta," tukas Ramdani.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT LRT Jakarta, Roberto Akyuwen mengungkapkan pihaknya sudah merekrut 20 orang masinis untuk persiapan fase 1B yang dibidik beroperasi pada Agustus 2026. Menurutnya, penyediaan masinis menjadi penting, karena rute LRT Jakarta akan bertambah dengan adanya fase 1B. Nantinya, akan ada 11 stasiun fase 1A dan fase 1B yang menghubungkan Kelapa Gading dan Manggarai.

Roberto kemudian menyinggung jam operasional minimum para masinis baru agar ke depannya bisa mengoperasikan kereta LRT secara mandiri.

Secara rinci, Ramdani membeberkan progres pembangunan fase 1B sudah mencapai 80,57% secara keseluruhan, per minggu kedua November 2025.

Sementara pembangunan viaduct fase tersebut sudah mencapai 95,40%. Perinciannya, Stasiun Rawamangun mencapai 91,69%, Stasiun Pramuka BPKP mencapai 65,29%, Stasiun Pasar Pramuka 45,24%, Stasiun Matraman 65,89%, dan Stasiun Manggarai 30,42%.


(wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tentara Jaga Kilang Pertamina - Pabrik Smelter, Apa Urgensinya?