5 Photos
Gunung Meletus Setelah Tertidur 12.000 Tahun, Penerbangan Kacau
Letusan Hayli Gubbi di Ethiopia memicu awan abu yang ganggu jalur udara, membuat Air India dan Air Alaska membatalkan penerbangan demi keselamatan.
Sejumlah penumpang menunggu kepastian jadwal setelah letusan gunung berapi di Ethiopia mengacaukan operasional penerbangan internasional. Air India pada Selasa (25/11/2025) mengumumkan pembatalan beberapa rute karena abu vulkanik dari erupsi itu terdeteksi mengganggu jalur udara. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI)
Maskapai mengatakan pembatalan dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk memungkinkan pemeriksaan teknis pada pesawat yang sebelumnya melintas di beberapa wilayah terdampak. Tindakan ini mengikuti arahan regulator penerbangan India yang meminta maskapai memastikan keselamatan armada sebelum kembali beroperasi. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI)
Tak hanya Air India, Air Alaska juga membatalkan sejumlah penerbangan menuju berbagai tujuan di kawasan Timur Tengah, termasuk Jeddah, Kuwait, dan Abu Dhabi. Pembatalan ini dilakukan karena jalur udara ke destinasi tersebut turut terdampak pergerakan awan abu. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI)
Departemen Meteorologi India (IMD) menjelaskan dalam pernyataan resminya bahwa awan abu bergerak menuju China dan diperkirakan akan sepenuhnya hilang dari langit India pada pukul 14.00 waktu setempat hari Selasa. (REUTERS/Anushree Fadnavis)
Gunung berapi Hayli Gubbi di Ethiopia meletus untuk pertama kalinya dalam sejarah tercatat pada Minggu, mengeluarkan kolom abu setinggi sekitar 14 kilometer (8,7 mil). Laporan media menyebutkan erupsi mendadak ini menjadi salah satu faktor utama terganggunya sejumlah rute penerbangan internasional. (NASA/Handout via REUTERS)