MARKET DATA

Tentara Bakal Jaga Kilang & Terminal BBM Pertamina, ESDM Buka Suara

Firda Dwi Muliawati,  CNBC Indonesia
25 November 2025 15:30
Wakil Menteri ESDM Yuliot mengunjungi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). (PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)
Foto: Wakil Menteri ESDM Yuliot mengunjungi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). (PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat suara terkait instruksi terbaru Menteri Pertahanan (Menhan) yang meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk ikut menjaga kilang dan terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) milik PT Pertamina (Persero).

Pelibatan militer dalam pengamanan fasilitas energi tersebut dinilai sebagai hal yang wajar dan diperlukan.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa fasilitas pengolahan dan penampungan BBM masuk dalam kategori Objek Vital Nasional (Obvitnas). Dengan begitu, standar keamanan yang diterapkan dinilai harus maksimal untuk menjamin operasional dan pasokan energi nasional tidak terganggu oleh ancaman apa pun.

"Jadi untuk penugasan TNI, ini kan merupakan objek vital nasional. Jadi objek vital nasional itu kan harus diamankan," jelasnya saat ditemui di sela acara Grand Launching Indonesia's Oil and Gas Exploration 2025, di Grand Sheraton, Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Oleh karena itu, Yuliot menyambut positif penugasan TNI untuk turun tangan mengamankan aset negara tersebut. Menurutnya, perlindungan terhadap objek vital nasional membutuhkan sinergi dari berbagai aparat keamanan, baik dari unsur kepolisian maupun militer.

"Ya termasuk pengamanannya dari TNI-Polri," tandasnya.

Asal tahu saja, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) akan menjaga kilang-kilang milik PT Pertamina (Persero). Penjagaan tersebut akan dimulai bulan depan.

Hal itu disampaikan Sjafrie selepas mengikuti rapat kerja yang digelar secara tertutup dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025).

Mulanya Sjafrie membahas soal penambahan kekuatan Batalyon Teritorial Pembangunan di sejumlah wilayah tanah air.

"Menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara. Sebagai contoh, kilang dan terminal Pertamina, ini juga bagian yang tidak terpisahkan daripada gelar kekuatan kita," ujarnya.

Ia lantas menjelaskan maksud dari penjagaan kilang Pertamina itu. Sjafrie mengatakan penempatan prajurit di sana termasuk pengamanan instalasi strategis.

"Tugas-tugas pengamanan instalasi strategis, khususnya yang dimiliki oleh Pertamina, ini juga bagian dari OMSP (Operasi Militer Selain Perang) dan ada di dalam revisi Undang-Undang TNI yang 14 pasal itu," kata Sjafrie.

Ia menyebut pengamanan itu dimulai pada bulan Desember melibatkan Angkatan Darat yang dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

"Untuk bisa mengetahui hal-hal yang mungkin perlu kita ketahui sebagai suatu ancaman yang potensial, yang mungkin muncul sehingga kita bisa mengantisipasi pengamanan secara fisik," ujar Sjafrie.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bahlil Ingatkan Indonesia Jangan Kena Kutukan Sumber Daya Alam


Most Popular