Internasional

Ada Apa Raja Salman? Saudi Buka Lebih Banyak Toko Minuman Haram

sef, CNBC Indonesia
Selasa, 25/11/2025 12:05 WIB
Foto: Ilustrasi (Tangkapan Layar Video AFP/Rania SANJAR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi, negara Raja Salman bin Abdulaziz, berencana membuka dua toko minuman beralkohol baru. Hal ini diungkap sumber yang mengetahui rencana tersebut kepada laman Reuters, dikutip Selasa (25/11/2025).

Sebelumnya tahun lalu, kerajaan telah membuka sebuah toko minuman beralkohol yang melayani diplomat non-Muslim di ibu kota Riyadh, pertama sejak larangan diberlakukan 73 tahun yang lalu. Dua gerai baru minuman beralkohol terbaru akan dibuka di provinsi timur Dhahran dan kota pelabuhan Jeddah.


"Toko baru di Dhahran akan didirikan di kompleks milik Aramco," kata salah satu dari tiga orang yang berbicara kepada Reuters merujuk perusahaan minyak negara (BUMN), Saudi Aramco.

"Toko itu akan dibuka untuk non-Muslim yang bekerja untuk Aramco," tambah sumber tersebut, yang mengatakan bahwa pihak berwenang Saudi telah memberi tahu mereka tentang rencana tersebut.

Di Jeddah, dua sumber mengatakan toko minuman keras lain dibangun untuk diplomat non-Muslim. Kedua toko tersebut diperkirakan akan dibuka pada tahun 2026.

"Tetapi belum ada jadwal yang dirilis," kata dua sumber tersebut lagi.

Kantor media pemerintah tidak segera menjawab pertanyaan mengenai rencana pembukaan toko di kedua lokasi tersebut. Aramco menolak berkomentar.

Sebelumnya, laman AFP memberitakan sebuah kafe bernama A12 mendadak jadi magnet baru bagi anak muda lokal. Bir 0,0% alkohol viral di negara itu.

"Ide kami adalah menawarkan pengalaman orisinal kepada pelanggan yang bisa mereka bagikan di media sosial," ujar Manajer Kafe A12, Abdallah Islam.

Kafe ini langsung penuh sesak sejak mulai menyajikan bir Warsteiner non-alkohol pada April. Gambarnya bahkan terpampang besar di jendela.

Fenomena ini muncul di tengah reformasi besar yang dijalankan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Mulai dari pembukaan bioskop, izin mengemudi untuk perempuan, hingga masuknya turis asing.

"Kerajaan harus berhati-hati dengan potensi legalisasi alkohol, karena akan bertentangan dengan citranya sebagai pemimpin dunia Islam yang kredibel," kata Sebastian Sons dari lembaga riset Jerman CARPO.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sah! Investasi Jumbo AS-Arab Saudi Capai 270 Miliar Dolar