Internasional

Israel-AS Rencanakan Pembunuhan Khamenei, Orang Ini Bocorkan Infonya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 25/11/2025 08:22 WIB
Foto: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menghadiri upacara untuk memperingati Asyura, hari paling suci dalam kalender Muslim Syiah, di Teheran, Iran, 5 Juli 2025. (via REUTERS/Office of the Iranian Supreme Le)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Intelijen Iran telah melontarkan tuduhan eksplosif, menuduh Amerika Serikat (AS) dan Israel bersekongkol merencanakan pembunuhan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, dalam upaya untuk mengacaukan negara tersebut. Tuduhan tersebut diungkapkan oleh Menteri Intelijen Esmail Khatib pada hari Sabtu (22/11/2025).

Khatib menyatakan bahwa musuh-musuh asing ini menargetkan pemimpin spiritual Republik Islam tersebut. Hal ini terjadi saat hubungan Washington dan Tel Aviv terhadap Teheran terus memburuk

"Musuh berusaha untuk menargetkan pemimpin tertinggi, kadang-kadang dengan upaya pembunuhan, kadang-kadang dengan serangan musuh," ujar Khatib, secara eksplisit merujuk pada AS dan Israel.



Tuduhan ini datang beberapa bulan setelah perang 12 hari antara Israel dan Iran pada bulan Juni, di mana serangan Israel menewaskan beberapa komandan senior Iran dan ilmuwan nuklir.

Iran memandang serangan Israel, yang didukung oleh Washington, sebagai tindakan tidak beralasan, meskipun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kala itu mengatakan serangan tersebut diperintahkan untuk menghentikan Iran mengembangkan senjata nuklir. Namun, tuduhan Iran tidak berhenti pada rencana pembunuhan; Khatib juga mengeklaim Iran telah membalikkan keadaan dalam perang spionase.

"Israel sedang bergumul dengan epidemi infiltrasi dan spionase untuk Iran di dalam institusinya sendiri. Iran telah memperoleh informasi rahasia keamanan nuklir serta dokumen keamanan sangat sensitif lainnya," tuturnya.

"Klaim ini didukung dengan mengutip penangkapan seorang perwira Angkatan Udara Israel baru-baru ini yang dituduh memata-matai Iran."

Tuduhan pembunuhan ini mendapat konteks tambahan dari laporan-laporan sebelumnya. Awal tahun ini, Netanyahu sempat menepis laporan yang menyebut Presiden AS Donald Trump memveto rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran selama perang 12 hari. Meskipun demikian, Netanyahu menambahkan bahwa serangan semacam itu akan "mengakhiri konflik".

Presiden Trump sendiri pernah mengomentari status Khamenei. Trump mengklaim bahwa Khamenei adalah "target yang sangat mudah" dan Washington tidak akan "menyingkirkannya, setidaknya untuk saat ini".

"Saya telah menyelamatkan pemimpin Iran tersebut dari KEMATIAN YANG SANGAT BURUK DAN MEMALUKAN," tutur Trump.


Ayatollah Ali Khamenei, 86 tahun, telah menjadi Pemimpin Tertinggi Iran sejak 1989 dan memegang otoritas akhir atas semua urusan negara. Tuduhan serius ini semakin memperparah dinamika kekuatan regional yang sudah rapuh, sejalan dengan klaim Khatib bahwa pelanggaran intelijen ini menunjukkan pergeseran kekuatan regional.


(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Hampir 500 Kali Langgar Gencatan Senjata