Gunung Meletus untuk Pertama Kalinya dalam 12.000 Tahun, Warga Panik
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah fenomena geologi yang nyaris tak tercatat dalam sejarah modern mengguncang Ethiopia ketika Gunung Hayli Gubbi di kawasan timur laut negara itu meletus untuk pertama kalinya dalam hampir 12.000 tahun.
Letusan yang berlangsung selama beberapa jam tersebut mengirimkan kolom asap tebal hingga setinggi 14 kilometer dan menyebar melintasi Laut Merah menuju Yaman dan Oman.
Gunung tersebut berada di wilayah Afar, sekitar 800 kilometer timur laut Addis Ababa dan tak jauh dari perbatasan Eritrea. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu zona tektonik paling aktif di Afrika.
Seorang pejabat lokal, Mohammed Seid, mengatakan tidak ada korban jiwa akibat letusan itu. Namun ia menegaskan dampak ekonominya sudah terasa bagi masyarakat setempat yang menggantungkan hidup pada peternakan.
Seid menjelaskan bahwa selama ini tidak ada catatan sejarah mengenai letusan Gunung Hayli Gubbi, sehingga peristiwa Minggu ini menjadi kejutan besar bagi warga.
"Sementara belum ada korban jiwa maupun ternak yang hilang, banyak desa telah tertutup abu dan akibatnya hewan-hewan mereka sulit mendapatkan makanan," ujarnya, dilansir The Guardian, Selasa (25/11/2025).
Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 500 meter dan terletak di Lembah Celah, wilayah benturan dua lempeng tektonik yang menyebabkan aktivitas geologi intens.
Pusat Penasihat Abu Vulkanik (VAAC) melaporkan bahwa awan abu dari letusan tersebut bergerak jauh hingga ke Yaman, Oman, India, dan Pakistan bagian utara. Skala penyebaran ini menunjukkan kekuatan letusan, meskipun gunung tersebut relatif rendah.
Afar sendiri merupakan wilayah yang sering mengalami gempa. Seorang warga, Ahmed Abdela, mengatakan ia mendengar suara menggelegar sebelum merasakan getaran kuat.
"Rasanya seperti tiba-tiba ada bom dilempar, disertai asap dan abu," tutur Ahmed.
Menurut Global Volcanism Program dari Smithsonian Institution, Gunung Hayli Gubbi tidak memiliki catatan letusan selama Holosen, periode geologi yang dimulai sekitar 12.000 tahun lalu pada akhir zaman es.
Pakar vulkanologi sekaligus profesor di Michigan Technological University, Simon Carn, turut mengonfirmasi hal tersebut di platform Bluesky. Ia menyebut bahwa Hayli Gubbi "tidak memiliki rekaman letusan pada era Holosen."
(luc/luc)[Gambas:Video CNBC]