2 Tambang Ini Jadi Andalan Produksi Tembaga & Emas Freeport

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 24/11/2025 20:15 WIB
Foto: Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat dalam mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Komisi VI DPR RI Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) kini mengandalkan dua tambang bawah tanahnya, yaitu Deep Mill Level Zone (DMLZ) dan Big Gossan, untuk menghasilkan tembaga dan emas.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, hal itu disebabkan lantaran tambang bawah tanah Grasberg yakni Grasberg Block Cave (GBC) terpaksa berhenti beroperasi sejak insiden longsoran material basah pada 8 September 2025 lalu. Insiden ini menelan korban 7 karyawan PTFI.

"Jadi, cuma 2 tambang ini yang bisa kita optimalkan sekarang ini," ungkapnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Senin (24/11/2025).


Tony memperkirakan, operasional tambang GBC baru dapat mulai beroperasi bertahap pada Maret 2026 dan berproduksi secara maksimal pada 2027 mendatang.

"Dan dia (tambang GBC) memerlukan waktu, untuk bisa meningkat ke tingkat penuh. Makanya kalau dilihat dari proyeksinya, di 2027," ungkapnya.

Tony mengaku, area tambang GBC sangat berkontribusi besar terhadap kinerja operasional Freeport.

"Kalau (produksi) yang sekarang 70 ribu, (dengan kontribusi GBC) itu bisa 150 ribu. Jadi, porsi yang paling besar ini harus kita hentikan dulu sebentar," ucapnya.

Dengan beroperasinya tambang bawah tanah GBC, Ia menambahkan, maka angka produksi Freeport dapat terdongkrak.

"Makanya kalau dilihat dari proyeksinya, di 2027 angka produksi kita, sudah langsung naik Pak," tuturnya.

Ia menambahkan, akan ada tambang bawah baru yang akan beroperasi dalam beberapa tahun kedepan, yaitu Kucing Liar di kawasan Grasberg Papua baru dapat beroperasi pada tahun 2029.

"Tambang bawah tanah Kucing Liar ini dia akan mulai tadinya kita rencanakan untuk bisa dimulai di tahun 2028, namun akan mundur kira-kira satu tahun karena ada insiden yang terjadi," ucapnya.

Tony mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan pembangunan tambang bawah tanah tersebut. Nantinya, area tambang Kucing Liar ini akan menjadi tambang bawah tanah keempat milik Freeport.

Tony memproyeksikan kinerja Semester II-2025 tidak mencapai target karena terdampak oleh kejadian luncuran material basah di tambang Grasberg Block Cave (GBC) pada 8 September 2025 tersebut.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasang Tarif Bea Keluar Ekspor Emas, Purbaya Target Raup Rp 2 T