Pemprov DKI Kembangkan Inovasi Layanan Transportasi Aman & Nyaman
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat inovasi layanan transportasi publik demi menciptakan mobilitas yang aman, nyaman, dan berdaya saing bagi seluruh warga. Dukungan tersebut ditunjukkan melalui penguatan kolaborasi dengan MRT Jakarta hingga peningkatan kualitas layanan Transjakarta, termasuk perbaikan sistem pembayaran dan penguatan budaya keselamatan.
Dalam gelaran Marketing Gathering MRT Jakarta 2025 bertema "Melaju Lebih Jauh", Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan komitmen Pemprov untuk mendorong MRT Jakarta memperluas kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, potensi ekonomi yang ditawarkan MRT tidak hanya terbatas sebagai moda transportasi, melainkan juga sebagai ruang tumbuhnya ekosistem bisnis baru.
"MRT bukan sekadar moda transportasi publik, tetapi bagian dari perjalanan besar menuju kota yang lebih terhubung, produktif, dan berdaya saing. Potensinya meliputi periklanan, ritel, naming rights, hingga layanan digital," ujar Rano, dikutip Kamis (20/11/2025).
Ia menambahkan, transformasi transportasi harus sejalan dengan upaya Jakarta membangun ekosistem ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. Karena itu, sinergi antara pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan mitra strategis dinilai menjadi fondasi penting untuk mempercepat pengembangan layanan transportasi yang modern dan efisien.
"Kemajuan ekonomi Jakarta tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga kekuatan kolaborasi. Momentum seperti Marketing Gathering ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat kemitraan," tegasnya.
Pemprov DKI berharap forum tersebut dapat melahirkan inovasi layanan baru, memperluas jejaring kerja sama, dan mendorong ekosistem transportasi publik yang semakin terintegrasi dan berkelanjutan.
Perbaikan Sistem Pembayaran Transjakarta
Selain memperkuat kolaborasi MRT Jakarta, Pemprov DKI juga menaruh perhatian serius pada kenyamanan layanan Transjakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menginstruksikan PT Transportasi Jakarta untuk memperbaiki sistem pembayaran tap-in dan tap-out yang kerap mengalami gangguan dan menimbulkan keluhan pengguna.
"Tapping sering kali tidak berjalan dengan baik. Saya sudah meminta jajaran Transjakarta untuk memperbaiki agar hal tersebut tidak terulang kembali, termasuk untuk MRT," ungkap Pramono.
Ia menekankan, sistem pembayaran yang andal adalah standar kota-kota besar dunia dan menjadi komponen penting dalam meningkatkan pengalaman pengguna. Ia juga menyoroti perlunya peningkatan profesionalisme para pengemudi Mikrotrans agar terhindar dari penyalahgunaan layanan dan meningkatkan keandalan operasional di lapangan.
Transjakarta Perkuat Budaya Keselamatan Berbasis Human Factor
Sejalan dengan arahan tersebut, Transjakarta memperkuat pendekatan keselamatan berbasis human factor sebagai inti dari kinerja operasional. Dalam kegiatan bertema "Human Factor: Inti Keselamatan dan Kinerja Operasional" yang digelar Transjakarta Academy, Direktur Keuangan, SDM, dan Umum PT Transportasi Jakarta, Mayangsari Dian Irwantari, menegaskan bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya bertumpu pada teknologi atau sistem, tetapi pada kualitas sumber daya manusia.
"Di balik setiap prosedur dan inovasi, faktor paling krusial adalah manusia. Human factor menentukan kualitas layanan dan keselamatan operasional," ujar Mayangsari.
Ia menjelaskan, pemahaman mengenai batasan manusia, seperti kelelahan, stres, komunikasi, hingga pengambilan keputusan, harus menjadi bagian dari desain kerja perusahaan. Karena itu, Transjakarta berkomitmen membangun budaya keselamatan yang menekankan edukasi, pembelajaran dari insiden, serta kolaborasi lintas divisi.
Transjakarta Academy mendorong tiga prinsip utama:
1. Meningkatkan kesadaran risiko dalam setiap tindakan operasional.
2. Membangun budaya belajar, dengan menekankan perbaikan sistemik ketimbang menyalahkan individu.
3. Memperkuat kolaborasi antara tim operasional, teknik armada, keselamatan, K3, serta mitra operator.
"Dengan mengutamakan faktor manusia, kita tidak hanya menciptakan layanan yang aman dan andal, tetapi juga berinvestasi pada potensi terbaik perusahaan: karyawan kita," tutup Mayangsari.
(dpu/dpu)