MARKET DATA

2025 RI Tak Jadi Impor LNG, SKK Migas Ungkap Jurusnya

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
25 November 2025 12:25
Suasana Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan oleh BP Berau Ltd, di Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (10/6/2025). (Dok. Kementerian ESDM)
Foto: Suasana Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan oleh BP Berau Ltd, di Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (10/6/2025). (Dok. Kementerian ESDM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan bahwa Indonesia tidak akan mengimpor gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) pada tahun ini. Mengingat, pasokan gas bumi domestik masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan setidaknya terdapat strategi yang dilakukan pemerintah untuk menekan impor LNG. Salah satunya yakni dengan mengalihkan ekspor gas yang berasal dari Sumatera ke Singapura untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Kan saya swap tuh, yang dari Natuna,Natuna kita maksimalkan ke Singapura yang dari Sumatera kita kurangin untuk dalam negeri. Kemudian ada yang kita ambil kargo dari ekspor ke dalam negeri. Yang kita divert juga ke tahun berikutnya," Djoko di Kementerian ESDM, Senin (24/11/2025).

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan kuota ekspor gas untuk 2025 telah ditetapkan dan tidak ada lagi persoalan. Adapun, defisit pasokan gas yang sempat diperkirakan mencapai 50 kargo berhasil ditutup melalui penataan ulang alokasi ekspor.

"Kalau untuk kuota ekspor di 2025 udah close, udah selesai. Jadi gak ada masalah lagi. Awalnya kan kita itu kan harus kita impor kurang lebih sekitar 50 kargo. Dan itu terjadi akibat kita tidak pernah merencanakan terhadap eskalasi permintaan domestik yang begitu besar," ujar Bahlil.

Menurut Bahlil, berdasarkan arahan dari Presiden Prabowo, Kementerian ESDM perlu menjaga kedaulatan energi dengan mencari solusi alternatif agar impor tidak diperlukan.

"Dan Alhamdulillah tahun ini kita tidak melakukan impor. Sekalipun awalnya defisitnya itu 50 kargo. Tapi kita bagaimana cara memanage sampai Alhamdulillah kita tidak melakukan impor," kata Bahlil.

(ven)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global, PGN Siapkan Strategi Ini


Most Popular