MARKET DATA

Kilang Terbesar RI Balikpapan Bakal Diresmikan Prabowo, Ini Jadwalnya

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
25 November 2025 13:15
PT Pertamina (Persero) menyampaikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang akan menjadi kilang paling modern di Indonesia ini ditargetkan selesai pada 2025 mendatang. (CNBC Indonesia/Adiandono)
Foto: (CNBC Indonesia/Adiandono)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sebentar lagi mempunyai kilang minyak raksasa dengan kapasitas olahan 360 ribu barel per hari (bph). Adapun, proyek yang dimaksud adalah kilang Balikpapan dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa proyek Kilang Balikpapan rencananya akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 Desember 2025.

"Insya Allah peresmian Kilang Balikpapan akan diresmikan tanggal 17 Desember. Tapi semuanya kita ikuti jadwal dari Bapak Presiden," kata Bahlil di Kementerian ESDM, dikutip Selasa (25/11/2025).

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyampaikan proses pembangunan kilang tersebut kini berada pada tahap akhir. Meski demikian, jadwal peresmian masih menunggu penyesuaian dengan agenda Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi kita masih menunggu kesesuaian jadwal Yang pasti di lapangan sudah terus, prosesnya sudah sambil berjalan, jadi tinggal masalah ini aja, masalah waktu bersama dengan kementerian dan tentunya kami berharap bisa juga mendapat dukungan dari Pak Presiden," kata Simon di Kementerian ESDM beberapa waktu lalu.

Terpisah, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman menjelaskan progres pembangunan fisik proyek Kilang Balikpapan tersebut kini hampir tuntas dan telah mencapai 96,97%.

"Saat ini sebagai informasi bahwa progres fisik pelaksanaan proyek RDMP Balikpapan sudah mencapai 96,97% dan juga sudah mulai memproduksikan LPG dari Saturated LPG Treater mulai 17 September lalu," kata Taufik dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Selasa (18/11/2025).

Di samping itu, proses commissioning sejumlah fasilitas utama juga tengah berjalan. Salah satunya seperti unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang ditargetkan akan selesai pada 2025.

"Kami selesaikan insya Allah di 2025 ini akan mulai memproduksikan produk-produk dari RFCC dimana ada gasolin, kemudian LPG, kemudian propylene dan juga ada diesel," katanya.

Menurut Taufik, pihaknya saat ini fokus pada upaya optimalisasi pengadaan feedstock, mengingat komponen tersebut merupakan biaya terbesar dalam struktur pengolahan kilang. Oleh sebab itu, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi pengadaan minyak mentah sebagai bahan baku utama.

Selain itu, KPI juga terus memaksimalkan penyerapan minyak mentah domestik melalui koordinasi dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM. Hal ini diyakini dapat membantu menurunkan Alpha crude oil atau selisih biaya distribusi impor.

"Kita juga mendukung program pemerintah untuk resiprokal tarif dengan US bagaimana mendapatkan impor minyak mentah dari US itu secara ekonomis tetapi juga masih juga membantu sebagai bagian dari US tariff trade balance pemerintah," katanya.

(ven)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Bangun 18 Kilang-Tangki Minyak Baru Senilai Rp232 Triliun


Most Popular