MARKET DATA

7 Produsen Mobil Listrik di RI Disebut Kantongi TKDN Sampai 80%

Ferry Sandi,  CNBC Indonesia
21 November 2025 18:15
Dirjen Ilmate Setia Diarta dalam pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Dirjen Ilmate Setia Diarta dalam pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya pemerintah mempercepat era elektrifikasi di Indonesia menunjukkan kemajuan. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, semakin banyak produsen kendaraan listrik yang mulai memperdalam rantai pasoknya di dalam negeri.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Setia Diarta menilai langkah ini dinilai penting untuk memperkuat struktur industri otomotif nasional sekaligus menarik investasi baru.

"Hingga saat ini telah ada 7 perusahaan produsen kendaraan listrik yang memiliki nilai TKDN berkisar antara 40% sampai dengan 80%, dengan menghitung kegiatan perakitan serta pengembangan berbasis aktivitas atau investasi," ujar Setia dalam pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025.

Pencapaian tersebut merupakan sinyal positif bagi industri kendaraan listrik yang semakin matang. Pemerintah berharap persaingan antarpelaku usaha akan mendorong peningkatan kualitas sekaligus memperbesar kandungan lokal.

Salah satu instrumen utama pemerintah dalam mempercepat adopsi teknologi rendah emisi, yakni Program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Ia menjelaskan bahwa program tersebut berfungsi sebagai payung regulasi sekaligus pendorong investasi di sektor otomotif modern.

"Dalam rangka mengakselerasi pengembangan dan penggunaan kendaraan rendah emisi karbon, Kementerian Perindustrian telah meluncurkan Program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021," ujarnya.

Program ini ternyata mendapat respons cukup kuat dari industri. Setia menyebut belasan perusahaan telah berkomitmen memproduksi berbagai jenis kendaraan rendah emisi di Indonesia. Partisipasi tersebut telah membawa efek berganda, terutama dari sisi pengembangan teknologi hingga penyerapan investasi.

"Hingga saat ini, tercatat sebanyak 15 perusahaan telah berpartisipasi dalam program tersebut dan memproduksi berbagai jenis kendaraan rendah emisi, meliputi Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), serta Battery Electric Vehicle (BEV), serta menciptakan tambahan investasi sebesar Rp 22,37 triliun," kata Setia.

Dirjen Ilmate Setia Diarta dalam pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Foto: Dirjen Ilmate Setia Diarta dalam pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Dirjen Ilmate Setia Diarta dalam pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrik VinFast Subang Beroperasi Akhir 2025, Serap 1.000 Tenaga Kerja


Most Popular