MARKET DATA

Bangun PLTSa di 7 Lokasi, Kebutuhan Sampahnya Tembus 12 Ribu Ton/Hari

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
21 November 2025 14:50
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) membeberkan untuk merealisasikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di tujuh lokasi dibutuhkan pasokan sampah yang cukup besar. Untuk kapasitas 197,4 Mega Watt (MW), dibutuhkan hingga 12 ribu ton sampah per hari.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN di bawah koordinasi BPI Danantara bersama Kementerian terkait telah melakukan survei dan menyusun pra uji kelayakan atau pra-feasibility study (Pra-FS) untuk tujuh lokasi yang direncanakan sebagai pilot project pengelolaan sampah menjadi energi listrik.

Hal ini menyusul diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) No.109 tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

"Kami telah melakukan survei dan menyusun pra FS untuk 7 lokasi yang direncanakan untuk dibangun pilot Project pengelolaan sampah menjadi energi listrik," Kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, dikutip Jumat (21/11/2025).

Ia memerinci, tujuh lokasi PLTSa tahap pertama tersebut mencakup Medan, Kabupaten Tangerang, Bogor Raya, Bekasi, Semarang, Yogyakarta, dan Bali. Adapun, total kapasitas yang akan dibangun di tujuh wilayah tersebut ditargetkan dapat mencapai 197,4 MW, dengan kemampuan mengolah sampah hingga 12.000 ton per hari.

"Total di 7 kota dengan total kapasitas 197,4 Mega Watt dan sampah yang bisa dikelola per hari adalah hampir 12 ribu ton per day," kata Darmo.

Sebagai catatan, PLN nantinya bertugas untuk menyerap listrik yang dihasilkan dari PLTSa tersebut, di mana peran PLN adalah sebagai pembeli listrik dengan harga yang dipatok sebesar 20 sen US$ per kilo Watt hour (kWh), bukan sebagai pengembang atau produsen listrik PLTSa.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article SKK Migas Upayakan Tambangan LNG Untuk Pembangkit PLN


Most Popular