MARKET DATA

Prabowo Kasih Perintah Terbaru ke BGN, Cegah MBG Picu Inflasi Pangan

CNBC Indonesia
20 November 2025 20:25
Petugas sekolah melalukan pembagian program (MBG) di Sekolah Dasar (SD) Angkasa 05 Halim, Jakarta, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Petugas sekolah melalukan pembagian program (MBG) di Sekolah Dasar (SD) Angkasa 05 Halim, Jakarta, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/11/2025). Dalam rapat itu membahas mengenai kebutuhan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis.

"Kan program MBG ini kan banyak banget butuh bahan baku ya, Kami tidak ingin nanti karena ada MBG, harga bahan makanan ini tinggi kemudian terjadi inflasi, masyarakat nanti yang kena. Jadi makanya kami koordinasi," kata Wakil Ketua Badan Gizi Nasional Nanik Sudaryati Deyang, usai rapat.

Nanik menjelaskan, dalam rapat tersebut, Presiden menginstruksikan untuk menambah produksi bahan pangan. Salah satu contohnya adalah susu. Caranya dengan menambah peternakan sapi.

"Ini segera akan dibuat peternakan sapi tadi yang nanti bisa memenuhi kebutuhan dari MBG dan juga untuk masyarakat di Indonesia. Akan diproduksi kira-kira 3 juta liter per hari," kata Nanik.

Nanik juga mengungkapkan akan memproduksi susu kedelai untuk menambal kebutuhan untuk MBG.

Adapun terkait produksi sayuran, Nanik mengatakan akan membuka lahan pertanian baru khusus sayuran. Rencana ini sedang dikoordinasikan dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid.

"Pak Nusron akan buka lahan-lahan baru untuk sayuran," katanya.

Sedangkan komoditas kedelai yang menjadi bahan baku tahu-tempe maupun susu ini masih diimpor dengan jumlah yang sangat besar. Nanik mengatakan adanya rencana penanaman di dalam ngeri untuk kedelai, meski diakui sulit untuk menutup keran impor melalui swasembada.

"MBG ini banyak tahu tempe yang dibutuhkan, satu dapur itu 200 - 300 kilogram per hari, satu dapur. 3 kwintal tahu atau tempe. Itu juga nanti kalau kita tidak nanam kedelai sendiri mungkin ya akan kekurangan juga," kata Nanik.

Nanik berharap dengan adanya rencana ini akan meredam gejolak kenaikan harga pangan yang terjadi di masyarakat, karena terserap untuk program MBG. Meski menurutnya inflasi harga pangan akibat program unggulan Prabowo ini masih dinilai kecil.

"Saat ini sudah mulai sedikit. Misalnya ayam sama telur ya. Tadi pak presiden pesan 'wah ya nanti kalau misalnya ini kan mau Nataru (Natal dan Tahun Baru), kemudian lebaran, nanti mungkin telur untuk anak-anak kita kurangi tapi diganti daging sapi, diganti telur puyuh'. Supaya tidak mengganggu kebutuhan masyarakat yang mau Nataru dan mau Lebaran, untuk kue terutama telur ya," tutur Nanik.

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Capaian Program MBG


Most Popular