7 Photos
Korban Baru Konflik Jepang-China: Restoran Kena Imbas-Bisnis Anjlok
Ketegangan Jepang-China meningkat; larangan impor seafood Jepang bikin restoran Jepang di Shanghai terpukul, reservasi anjlok dan bisnis merosot.
Takashi Ito, pemilik restoran Jepang Merase, yang menyajikan makanan laut seperti sushi dan sashimi di Shanghai, Cina, Rabu (19/11/2025). Ketegangan diplomatik antara Jepang dan China kembali menimbulkan dampak ekonomi, terutama bagi pelaku usaha seperti Takashi Ito, pemilik restoran makanan laut Merase di Shanghai. Harapan Ito agar larangan impor makanan laut Jepang dicabut pupus setelah Beijing memperketat kembali pembatasan tersebut, memicu kekhawatiran baru di tengah hubungan kedua negara yang terus memanas. (REUTERS/Go Nakamura)
Perselisihan terbaru dipicu oleh pernyataan Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, yang menegaskan bahwa serangan China terhadap Taiwan dapat memicu respons militer Tokyo. Beijing bereaksi keras dengan memberlakukan kembali larangan impor produk laut Jepang, memboikot perjalanan ke Jepang, serta membatalkan sejumlah pertemuan dan acara budaya. Situasi ini turut memengaruhi bisnis Ito, yang mengaku menerima beberapa pembatalan reservasi tanpa penjelasan jelas dari calon pelanggan. (REUTERS/Go Nakamura)
Larangan tersebut muncul meski China sempat melonggarkan aturan terkait produk laut Jepang setelah kontroversi pembuangan air limbah olahan dari PLTN Fukushima. Ito mengatakan telah mencoba mengandalkan bahan baku lokal, namun sejumlah jenis ikan tetap hanya tersedia dari Jepang, membuat operasional restorannya semakin tertekan. Ia menilai kecil kemungkinan adanya kabar baik terkait impor makanan laut dalam waktu dekat. (REUTERS/Go Nakamura)
Ketegangan ini juga memicu retorika keras dari diplomat China serta media pemerintah yang menargetkan pernyataan Takaichi. Pemerintah Jepang bahkan mengimbau warganya di China agar meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kerumunan. Meski demikian, baik Ito maupun pemilik restoran Jepang lain di Shanghai, Kazuaki Sone, menegaskan bahwa mereka tidak merasa keselamatan pribadi mereka terancam. (REUTERS/Go Nakamura)
Sone, yang telah tinggal di China sejak 2012 dan membuka restoran yakitori Hyakumanben dua tahun lalu, mengatakan hubungan antarmasyarakat tetap baik meski ketegangan diplomatik berulang kali terjadi. Ia berharap konflik politik tidak semakin menghambat hubungan bisnis, kuliner, maupun pertukaran budaya antara kedua negara. (REUTERS/Go Nakamura)