Internasional

"Main Api" dengan China, AS Jual Senjata ke 2 Rival Beijing di Asia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 20/11/2025 21:30 WIB
Foto: dok Kongsberg

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat pertahanan para rival utama China di kawasan Indo-Pasifik. Washington mengumumkan dua paket penjualan senjata terpisah kepada Taiwan dan India senilai total lebih dari US$790 juta dalam kurun waktu seminggu.

Dengan Taiwan, AS mengonfirmasi penjualan sistem rudal pertahanan udara canggih kepada Taiwan senilai hampir US$700 juta (Rp11,69 triliun). Penjualan ini merupakan paket senjata kedua dalam seminggu, menjadikan total komitmen AS mencapai US$1 miliar.

Sistem pertahanan rudal canggih yang akan dibeli adalah NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System) buatan RTX. Sistem NASAMS telah teruji dalam pertempuran di Ukraina untuk bertahan melawan serangan Rusia. NASAMS akan memberikan peningkatan signifikan pada kapabilitas pertahanan udara jarak menengah Taiwan.



Pendanaan militer AS sebesar US$698,95 juta telah diwajibkan untuk pengadaan unit NASAMS ini, dengan pengerjaan ditargetkan selesai pada Februari 2031. Indonesia, bersama Australia, kini menjadi satu-satunya negara di Indo-Pasifik yang mengoperasikan sistem ini, menggarisbawahi relevansi sistem tersebut dalam skema pertahanan regional.

Mencerminkan dukungan Washington, Duta Besar AS de facto di Taipei, Raymond Greene, menegaskan komitmen AS.

"Seharusnya jelas hari ini dan akan tetap jelas di masa depan bahwa komitmen Amerika terhadap Taiwan sangat kuat," kata Greene, seraya menambahkan bahwa AS mendukung kata-kata tersebut dengan tindakan yang berfokus pada tercapainya perdamaian melalui kekuatan.

Langkah AS menjual senjata ke Taiwan ini terjadi di tengah memburuknya krisis diplomatik antara China dan Jepang terkait pulau itu, serta meningkatnya manuver militer Beijing di sekitar wilayah Taipei dan Laut China Timur.

Menteri Pertahanan Taiwan, Wellington Koo, meminta China untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan sengketa, sementara militer Taiwan terus memperkuat persenjataannya untuk menghadapi strategi "zona abu-abu" China yang hampir setiap hari beroperasi di sekitar pulau tersebut.


India Beli Rudal Anti-Tank dan Amunisi

Secara terpisah, Departemen Luar Negeri AS juga menyetujui penjualan sistem rudal anti-tank Javelin dan amunisi artileri terpandu Excalibur senilai US$93 juta (Rp1,56 triliun) kepada India.

Penjualan ini menarik perhatian karena merupakan pembelian pertama India di bawah program Penjualan Militer Asing (FMS) AS sejak hubungan bilateral sempat memburuk pada Agustus, ketika Presiden Donald Trump menggandakan tarif pada barang-barang India.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) menyatakan bahwa pembelian ini akan memperkuat hubungan strategis kedua negara.

"Penjualan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan strategis AS-India dan untuk meningkatkan keamanan mitra pertahanan utama yang terus menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik, perdamaian, dan kemajuan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik dan Asia Selatan," kata DSCA.


(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dukung Jepang, Taiwan Kecam Tekanan Ekonomi China