Internasional

Kapal Feri Kandas Usai Terjadi Ledakan, Begini Nasib Penumpangnya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 20/11/2025 17:31 WIB
Foto: via REUTERS/YONHAP NEWS AGENCY

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 267 penumpang kapal feri Korea Selatan berhasil dievakuasi setelah kapal Queen Jenuvia 2 kandas di perairan dekat Jindo pada Rabu (19/11/2025) waktu setempat. Penjaga Pantai Korsel melaporkan 27 orang mengalami luka ringan, namun tidak ada korban jiwa.

Penumpang dan awak dievakuasi dengan kapal penyelamat, sementara mayoritas dibawa menuju kota pelabuhan Mokpo. Sebanyak 21 awak kapal tetap berada di kapal untuk proses pengamanan.

Komisaris Jenderal Penjaga Pantai, Kim Yong-jin, mengatakan penyelidikan penuh akan dilakukan untuk memastikan penyebab kecelakaan.


"Kesalahan kapten atau petugas navigasi mungkin menjadi faktor, tapi kami akan menyelidikinya secara menyeluruh," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Kamis (20/11/2025).

Kapal feri Queen Jenuvia 2 berbobot 26.000 ton itu sedang berlayar dari Pulau Jeju ke Mokpo. Operator kapal, Seaworld Ferry, menegaskan bahwa kapal memiliki kapasitas hingga 1.010 penumpang dan beberapa dek untuk kendaraan besar. Seorang petugas penjaga pantai mengatakan kapal menabrak pulau berbatu di dekat Jindo.

Sejumlah penumpang menggambarkan momen kepanikan saat ledakan keras terdengar di dalam kapal.

"Saya pikir saya akan mati. Suaranya terlalu keras," kata Kim Namhyun, 51 tahun, instruktur selam dari Jeju. "Namun setelah melihat feri Sewol, saya tahu kita harus tetap tenang, keluar, pakai jaket pelampung, dan menunggu."

Rekaman yang beredar menunjukkan penumpang mengenakan rompi pelampung sambil menunggu evakuasi. Haluan kapal tampak tersangkut di tepi pulau kecil, namun kapal tetap tegak dan situasi relatif terkendali dengan cuaca yang cukup baik.

Insiden ini kembali memicu ingatan publik pada tenggelamnya feri Sewol pada 2014, salah satu bencana transportasi terburuk di Korea Selatan. Saat itu, kapal yang kelebihan muatan dan dimodifikasi secara ilegal itu berbelok terlalu cepat, miring, dan akhirnya tenggelam, menewaskan lebih dari 300 orang, termasuk banyak pelajar.

Presiden Lee Jae Myung, yang sedang berada di Timur Tengah, memerintahkan agar seluruh detail operasi penyelamatan dipublikasikan segera. Kantor Berita Yonhap melaporkan pemerintah terus memantau kondisi kapal dan rencana penanganan lanjutan.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Presiden Korsel Minta Prabowo Lanjutkan Kerja Sama Proyek Jet Tempur