FOTO Internasional

Potret Kapal Feri Bawa Ratusan Penumpang Kandas Usai Terjadi Ledakan

Reuters, CNBC Indonesia
Kamis, 20/11/2025 20:30 WIB

Sebuah feri Korea Selatan yang membawa 267 penumpang terdampar di dekat pulau berbatu di laut lepas pantai Shinan, Korea Selatan

1/5 Sebuah feri Korea Selatan yang membawa sekitar 260 penumpang terdampar di dekat pulau berbatu di laut lepas pantai Shinan, Korea Selatan, 19 November 2025. Yonhap via REUTERS

Sebuah feri Korea Selatan yang membawa 267 penumpang terdampar di dekat pulau berbatu di laut lepas pantai Shinan, Korea Selatan, Kamis (19/11/2025). Yonhap via REUTERS

2/5 Sebuah feri Korea Selatan yang membawa sekitar 260 penumpang terdampar di dekat pulau berbatu di laut lepas pantai Shinan, Korea Selatan, 19 November 2025. Yonhap via REUTERS

Lima orang mengalami luka-luka ringan akibat benturan saat pengandasan, tetapi tidak ada korban jiwa lainnya. Yonhap via REUTERS

3/5 Sebuah feri Korea Selatan yang membawa sekitar 260 penumpang terdampar di dekat pulau berbatu di laut lepas pantai Shinan, Korea Selatan, 19 November 2025. Yonhap via REUTERS

Dilansir Reuters, Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, yang saat ini sedang berada di Timur Tengah, memerintahkan penyelamatan cepat bagi semua penumpang di kapal untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. (Reuters TV)

4/5 Sebuah feri Korea Selatan yang membawa sekitar 260 penumpang terdampar di dekat pulau berbatu di laut lepas pantai Shinan, Korea Selatan, 19 November 2025. Yonhap via REUTERS

Kapal tersebut kandas di bebatuan dekat pulau tak berpenghuni, Jogdo. Pihak berwenang mengerahkan semua sumber daya yang tersedia dan melaksanakan operasi penyelamatan. (Reuters TV)

5/5 Sebuah feri Korea Selatan yang membawa sekitar 260 penumpang terdampar di dekat pulau berbatu di laut lepas pantai Shinan, Korea Selatan, 19 November 2025. Yonhap via REUTERS

Feri seberat 26.000 ton itu sedang berlayar dari Pulau Jeju ke Mokpo, menurut penjaga pantai. Seorang pejabat penjaga pantai mengatakan feri itu menabrak sebuah pulau berbatu di dekat Jindo. (Reuters TV)