Internasional

Skandal Banjir Hantam Tetangga RI, 2 Menteri Mengundurkan Diri

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 19/11/2025 21:20 WIB
Foto: Seorang wanita berjalan melalui gang yang banjir setelah Topan Fung-wong melanda Kota Dagupan, Pangasinan, Filipina, 10 November 2025. (REUTERS/NOEL CELIS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabinet Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. dilanda krisis serius setelah dua menteri seniornya mengundurkan diri pada Selasa (18/11/2025). Pengunduran diri ini terkait penyelidikan yang sedang berlangsung mengenai dugaan korupsi besar-besaran dalam proyek infrastruktur pengendali banjir, yang diperkirakan melibatkan dana hingga miliaran dolar.

Dua pejabat tinggi yang mengundurkan diri adalah Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin dan Menteri Anggaran dan Manajemen Amenah Pangandaman. Pejabat pers istana kepresidenan, Claire Castro, mengonfirmasi pengunduran diri tersebut.

"Keduanya memilih mundur setelah departemen mereka disebut dalam tuduhan terkait anomali pengendalian banjir dan sebagai pengakuan atas tanggung jawab untuk membiarkan pemerintahan menangani masalah tersebut secara tepat," demikian dilaporkan media lokal The Philippines Inquirer.



Bersamin dan Pangandaman merupakan anggota pemerintahan Marcos dengan peringkat tertinggi yang terseret langsung dalam skandal korupsi yang terungkap sejak Juli.

Skandal ini mencuat setelah Marcos Jr. sendiri mengungkapkan dalam pidato di Kongres bahwa dana publik untuk proyek infrastruktur anti-banjir senilai miliaran dolar telah disalahgunakan atau dicuri oleh kontraktor swasta, yang berujung pada pembangunan infrastruktur yang tidak memenuhi standar atau bahkan tidak dibangun sama sekali.

Peristiwa ini makin memperdalam krisis yang dihadapi pemerintahan Marcos Jr., terutama mengingat Filipina secara rutin dilanda topan dan badai tropis, menjadikan banjir sebagai masalah mematikan yang selalu berulang. Skandal ini telah memicu protes massa di seluruh Filipina, termasuk demonstrasi pada Minggu lalu yang menarik sekitar 500.000 orang di Manila, menuntut transparansi dan akuntabilitas.


Menurut Aries Arugay, seorang pakar politik Filipina, pengunduran diri ini merupakan upaya istana untuk mengambil tanggung jawab komando dan menjaga Presiden Marcos Jr. agar tidak terseret.

"Pada saat ini, istana berusaha untuk mengeluarkan presiden dari masalah ini, dan inilah mengapa Anda memiliki 'pengunduran diri' dari Sekretaris Eksekutif, Menteri Anggaran. Merekalah yang menerima tanggung jawab komando atas hal ini," kata Arugay kepada Al Jazeera.


(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Topan Super Fung-Wong Hantam Filipina, 1 Juta Warga Dievakuasi