Fenomena Baru Arab Saudi: Muda-Mudi Nongkrong di Kafe Bebas Ngebir
Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi tengah digemparkan dengan munculnya kafe-kafe yang menyajikan bir tanpa alkohol layaknya bar ala Barat. Fenomena ini langsung menyedot perhatian publik karena tampilannya sangat mirip "minuman haram" yang telah dilarang di kerajaan itu sejak 1952.
Di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, sebuah kafe bernama A12 mendadak jadi magnet baru bagi anak muda lokal. Bir draft, disajikan dengan (0,0% alkohol), kacang, dan layar lebar bertema olahraga menciptakan suasana pub khas Barat.
"Ide kami adalah menawarkan pengalaman orisinal kepada pelanggan yang bisa mereka bagikan di media sosial," ujar Manajer Kafe A12,Abdallah Islam, kepada AFP, Rabu (19/11/2025).
Kafe ini langsung penuh sesak sejak mulai menyajikan bir Warsteiner non-alkohol pada April. Gambarnya bahkan terpampang besar di jendela.
Di dalam, pelanggan berjubah putih hingga perempuan bercadar tampak menyesap bir dingin tanpa rasa takut. Namun bagi sebagian warga, suasananya tetap terasa janggal.
"Tampilannya menakutkan, sepertinya alkohol," ungkap Sheikha (18), sambil tertawa.
"Kata 'bir' saja sudah menakutkan. Tapi saya berhasil mengatasi rasa takut saya, dan sejujurnya rasanya menyegarkan," tegasnya.
Fenomena ini muncul di tengah reformasi besar yang dijalankan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), mulai dari pembukaan bioskop, izin mengemudi untuk perempuan, hingga masuknya turis asing. Meski begitu, alkohol tetap menjadi garis merah.
Arab Saudi dan Kuwait masih menjadi dua negara Teluk yangmelarang alkohol sepenuhnya. Identitas Islam menjadi pertimbangan utama.
"Kerajaan harus berhati-hati dengan potensi legalisasi alkohol, karena akan bertentangan dengan citranya sebagai pemimpin dunia Islam yang kredibel," kata Sebastian Sons dari lembaga riset Jerman CARPO.
Walau negara membuka toko khusus minuman beralkohol untuk diplomat non-Muslim pada awal 2024, pemerintah menegaskan bahwa alkohol tidak akan disediakan selama Piala Dunia 2034. Di sisi lain, generasi muda Saudi terlihat antusias mencoba pengalaman baru, selama tetap dalam batas syariah.
"Di negara kami, tidak ada minuman beralkohol. Dan kami tidak ingin ada minuman beralkohol," kata Ahmed Mohammed (18), setelah meneguk habis bir non-alkoholnya.
Kafe seperti A12 kini mencoba menyeimbangkan dua dunia. Yakni menawarkan gaya hidup modern yang sudah lama dilihat anak muda Saudi di media sosial, namun tetap patuh pada aturan agama yang menjadi pilar negara.
(tfa/șef)