Internasional

Korupsi Energi Rp 1,6 T Seret Presiden Ini, Orang-Orang Dekatnya Kena

tfa, CNBC Indonesia
Rabu, 19/11/2025 15:00 WIB
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (REUTERS/Suzanne Plunkett)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadapi tekanan besar. Ini setelah kasus korupsi senilai US$ 100 juta (sekitar Rp 1,67 triliun) di sektor energi milik negara terungkap.

Kasus ini terjadi di Energoatom, perusahaan nuklir negara yang menjadi pusat skandal. Ini mendorong Zelensky menjanjikan reformasi total, termasuk pergantian manajemen dan audit menyeluruh perusahaan-perusahaan negara.


Mengutip BBC, Rabu (19/11/2025), Biro Antikorupsi Nasional Ukraina (NABU) dan Kejaksaan Khusus Antikorupsi (SAP) telah menyelidiki kasus ini selama 15 bulan. Zelensky disorot karena beberapa figur kunci dalam skandal tersebut memiliki hubungan dekat dengannya.

Di antara terduga pelaku, ada mantan wakil perdana menteri (PM) Oleksiy Chernyshov dan Menteri Kehakiman Herman Halushchenko. Ada pula pengusaha Timur Mindich, yang juga pernah menjadi mitra bisnis milik Zelensky, di studio TV Kvartal95.

Zelensky pun merespons skandal ini lewat unggahan di X. Ia mencoba menenangkan warga termasuk sorotan ke dirinya.

"Selain audit menyeluruh atas aktivitas keuangan mereka, manajemen perusahaan-perusahaan ini akan diperbarui," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa Energoatom akan memiliki dewan pengawas baru "dalam waktu seminggu". Selain itu, Zelensky menyebut telah menginstruksikan agar segera diangkat pimpinan baru di Ukrhydroenergo (pembangkit air) dan melakukan reformasi di raksasa minyak-gas Naftogaz serta operator sistem transmisi gas negara.

Zelensky juga menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan aparat penegak hukum. Ia berjanji akan sangat transparan.

"Saya juga telah menginstruksikan pejabat pemerintah untuk menjaga komunikasi yang konstan dan bermakna dengan penegak hukum dan badan anti korupsi ... Transparansi dan integritas penuh di sektor energi tetap menjadi prioritas utama," katanya.


Krisis Kepercayaan

Skandal ini menimbulkan krisis kepercayaan. Dua menteri telah mengundurkan diri karena keterlibatan mereka sementara reaksi keras datang dari sekutu Eropa.

Sebelumnya, Zelensky sempat dikritik karena menandatangani undang-undang yang dinilai melemahkan independensi NABU dan SAP. Walaupun kemudian ia membatalkan beberapa kebijakan, publik dan mitra internasional mempertanyakan konsistensi komitmennya terhadap pemberantasan korupsi.

Kasus ini datang di saat Ukraina masih berperang dengan Rusia. Kedua mantau Uni Soviet tersebut terjebak peperangan sejak 2022.


(tfa/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Meksiko Ricuh, Gen Z Protes Soal Keamanan dan Korupsi