6 Photos
Bisnis Wisata Jepang Tertekan di Tengah Ketegangan Tokyo-Beijing
Bisnis travel terkena dampak di tengah pertikaian diplomatik besar antara dua ekonomi terbesar di Asia Timur Laut.
Sebuah pesan obrolan berbahasa Mandarin antara staf agen perjalanan dan pelanggan yang bertuliskan 'Saya tidak akan pergi ke Jepang', sebagai upaya pembatalan perjalanan dari calon wisatawan china ke Jepang muncul di layar komputer di East Japan International Travel Service Co., agen perjalanan yang berpusat di Tokyo, di tengah meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Jepang, di Tokyo, Jepang, 18/11/2025. REUTERS/Issei Kato
Bisnis travel terkena dampak di tengah pertikaian diplomatik besar antara dua ekonomi terbesar di Asia Timur Laut. REUTERS/Issei Kato
“Hari ini, sepuluh pemesanan lagi dibatalkan, jadi totalnya, sekitar dua puluh pemesanan telah dibatalkan. Ini mencakup sekitar 80 persen pasar kami (tahun ini),” kata Yu Jinxin, wakil presiden East Japan International Travel Service. REUTERS/Issei Kato
Perusahaan itu sendiri, yang sebagian besar bergantung pada klien China, berspesialisasi dalam tur grup besar, terutama untuk pertukaran budaya, perusahaan, dan pemerintahan, tetapi seperti yang dijelaskan Yu, banyak dari pertukaran ini menjadi rentan terhadap hubungan yang rapuh antara kedua negara. REUTERS/Issei Kato
Salah satu kejutan terbesar mereka, menurut Yu, adalah ketika salah satu grup tur utama mereka membatalkan jadwal penerbangan mereka. REUTERS/Issei Kato
East Japan International Travel Service, yang nama Mandarinnya "Shanyou Japan" berarti "Wisata Berbudi Luhur Jepang", didirikan sekitar tahun 2008, dan telah melewati berbagai krisis, mulai dari sengketa Kepulauan Senkaku/Diaoyu ketika hubungan Jepang-Tiongkok mencapai titik terendah pada tahun 2012, dan pandemi virus corona pada tahun 2020. Namun, menurut Yu, dengan iklim dan pasar saat ini, jika terus berlanjut seperti ini, bisnis mereka tidak akan berkelanjutan.REUTERS/Issei Kato