Fisik Kilang Terbesar RI Milik Pertamina di Balikpapan sudah 96,97%

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
18 November 2025 12:05
PT Pertamina (Persero) menyampaikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang akan menjadi kilang paling modern di Indonesia ini ditargetkan selesai pada 2025 mendatang. (CNBC Indonesia/Adiandono)
Foto: (CNBC Indonesia/Adiandono)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sebentar lagi akan memiliki kilang minyak raksasa dengan kapasitas olahan 360 ribu barel per hari (bph). Kilang yang dimaksud adalah kilang Balikpapan dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman menjelaskan bahwa progres pembangunan fisik proyek Kilang Balikpapan tersebut kini hampir tuntas dan telah mencapai 96,97%.

"Saat ini sebagai informasi bahwa progres fisik pelaksanaan proyek RDMP Balikpapan sudah mencapai 96,97% dan juga sudah mulai memproduksikan LPG dari Saturated LPG Treater mulai 17 September lalu," kata Taufik dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Selasa (18/11/2025).

Di samping itu, proses commissioning sejumlah fasilitas utama juga tengah berjalan. Salah satunya seperti unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang ditargetkan akan selesai pada 2025.

"Kami selesaikan insya Allah di 2025 ini akan mulai memproduksikan produk-produk dari RFCC dimana ada gasolin, kemudian LPG, kemudian propilin dan juga ada diesel," katanya.

Menurut Taufik, pihaknya saat ini juga fokus pada upaya optimalisasi pengadaan feedstock, mengingat komponen tersebut merupakan biaya terbesar dalam struktur pengolahan kilang. Oleh sebab itu, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi pengadaan minyak mentah sebagai bahan baku utama.

Selain itu, KPI juga terus memaksimalkan penyerapan minyak mentah domestik melalui koordinasi dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM. Hal ini diyakini dapat membantu menurunkan Alpha crude oil atau selisih biaya distribusi impor.

"Kita juga mendukung program pemerintah untuk resiprokal tarif dengan US bagaimana mendapatkan impor minyak mentah dari US itu secara ekonomis tetapi juga masih juga membantu sebagai bagian dari US tariff trade balance pemerintah," katanya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular