Internasional

Iran Balas Dendam, Kapal Tank Minyak Sekutu AS Disita di Selat Hormuz

Redaksi,  CNBC Indonesia
15 November 2025 08:00
FOTO FILE: Pemandangan udara pantai Iran dan pulau Qeshm di selat Hormuz, 10 Desember 2023. REUTERS/Stringer/Foto File
Foto: REUTERS/Nicolas Economou

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di Timur Tengah masih terus memanas. Pada Jumat (14/11) waktu setempat, pasukan Iran dilaporkan mencegat sebuah kapal tanker minyak dan mengalihkannya ke perairan teritorial Iran.

Hal ini diungkap seorang pejabat AS dan sumber keamanan maritim. Ini merupakan laporan pertama Teheran yang menyita sebuah kapal tanker sejak serangan Israel-AS terhadap Iran pada Juni lalu.

Kapal tanker berbendera Kepulauan Marshall, Talara, sedang berlayar di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA) menuju Singapura, menurut sumber maritim, dikutip dari Reuters, Sabtu (15/11/2025).

Columbia Shipmanagement LTD yang berbasis di Siprus mengonfirmasi bahwa mereka telah "kehilangan kontak" dengan kapal tanker yang mengangkut gasoil berkadar sulfur tinggi, dikutip dari i24news.

Pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris mengonfirmasi insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa dugaan "aktivitas negara" memaksa kapal tersebut mengubah arah ke perairan teritorial Iran.

Insiden ini terjadi ketika Teheran telah memperingatkan akan melakukan pembalasan terhadap Barat setelah perang 12 hari pada Juni lalu yang mengakibatkan situs nuklirnya diserang oleh Israel dan AS.

Insiden serupa terakhir terjadi lebih dari setahun sebelum perang, pada April 2024, ketika Iran menyita sebuah kapal kontainer yang terkait dengan Israel yang melintasi wilayah tersebut.

Kepulauan Marshall diketahui sebagai salah satu 'sekutu' AS. Wilayah ini dulunya dikelola AS atas nama PBB dari 1947-1978. Meski kini sudah berdiri sendiri, AS memiliki kewenangan dan tanggung jawab penuh atas keamanan dan pertahanan Kepulauan Marshall.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Timteng Makin Ngeri! Iran Akan Tutup Selat Hormuz-Minyak Bahaya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular