Dongkrak Sektor Pertanian, Rektor Unhas Puji Kiprah Mentan

Elga Nurmutia,  CNBC Indonesia
14 November 2025 19:19
Pelantikan serentak pengurus IKA
Foto: dok Pelantikan serentak pengurus IKA Unhas

Jakarta, CNBC Indonesia - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Jamaluddin Jompa mengaku bangga terhadap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang merupakan salah satu alumni terbaik Unhas.

Kiprah Amran di tingkat nasional maupun internasional pun menjadi bukti nyata kualitas lulusan Unhas mampu memberi kontribusi besar bagi bangsa.

"Pak Amran adalah contoh nyata alumni Unhas yang berprestasi dan berdampak. Kepemimpinannya di sektor pertanian terbukti membawa Indonesia pada capaian strategis yang diakui dunia. Kami sangat bangga melihat beliau menjadi tokoh penting, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga dalam forum internasional," ujar Jamaluddin Jompa dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/25).

Dia mengatakan, berbagai terobosan Amran dalam meningkatkan produksi pangan, memperkuatstrategi ketahanan pangan, hingga mendorong modernisasi pertanian, merupakan pencapaianyang patut diteladani mahasiswa dan civitas akademika Unhas. Tak hanya itu, Amranjuga menjadi figur yang menunjukkan bahwa lulusan perguruan tinggi nasional mampu tampilsebagai pemimpin global.

"Komitmen beliau dalam memperjuangkan kepentingan petani dan memajukan sektor pertanian adalah inspirasi besar bagi keluarga besar Unhas. Kami berharap semakin banyak alumni yang meniru semangat dan dedikasi beliau," terang dia.

Sementara itu, Mentan Amran sekaligus Ketua Umum IKA Unhas mengatakan, saat ini sektor pertanian Indonesia semakin disorot dunia, bahkan beberapa Menteri Pertanian negara- negara maju sudah datang ke Indonesia guna menanyakan terkait strategi Indonesia dalam peningkatan produksi pangan nasional.

"Menteri Pertanian Jepang belum pernah datang ke Indonesia, tapi tahun ini mereka datang untuk menanyakan strategi untuk meningkatkan produksi pangan kita. Bukan hanya Jepang, menteri-menteri negara lain pun berdatangan. Ini bukti bahwa kerja dan integritas mampu menghadirkan kepercayaan internasional," kata Amran.

Di samping itu, Amran menekankan bahwa kepercayaan global tersebut tidak lahir dari retorika, melainkan dari kerja nyata dan konsistensi. Ia mengaku selalu menguji disiplin dan kapasitas tim yang bekerja bersamanya terjun ke lapangan.

"Tanpa fakta, tidak mungkin kita meyakinkan siapa pun. Saya menguji mereka, dan saya melihat sendiri bahwa mereka on time, bekerja serius, dan siap menembus target," ujarnya.

Lebih lanjut, Amran menjelaskan, Presiden RI telah menargetkan swasembada pangan dalam waktu yang jauh lebih cepat dari rencana awal. Target empat tahun dipersingkat menjadi tiga tahun, lalu menjadi satu tahun. Baginya, tantangan ini menjadi momentum untuk membuktikan kapasitas sektor pertanian Indonesia.

"Presiden luar biasa. Beliau meminta kami siap dalam satu tahun. Kami tidak biasa bercerita sebelum bertindak, kami biasanya bekerja dulu baru bicara. Untuk itu, dengan target yang sesingkat singkatnya ini , kami tidak ada tanggal merah, semua tanggal hitam," ungkap Amran.

Dia melanjutkan, keyakinan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju swasembada. Pasalnya, berbagai lembaga dunia telah mencatat lonjakan produksi pangan Indonesia. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), produksiberas Januari-Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,14 juta tonatau naik 13,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

"FAO sudah melihat Indonesia akan melompat menjadi nomor dua dunia setelah Brazil. Bahkan hebatnya lagi, lembaga riset di Amerika sudah memprediksi produksi beras kita akan meningkat sebelum kita tanam, coba kita cari tau metode penelitian yang mereka pake, luar biasa," ujarnya.

Pada akhirnya, ia turut mengajak seluruh alumni Unhas untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan nasional. Ia menegaskan bahwa alumni Unhas memiliki kapasitas besar untuk menjadi motor perubahan.

"Ayo, seluruh alumni Unhas. Getarkan dunia. Siapkan generasi penerus, latih dan dampingi mereka. Inilah legacy besar yang harus kita tinggalkan. Pertanian adalah masa depan Indonesia, dan kita semua memegang kunci penting untuk mencapainya," pungkasnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mentan Amran Bongkar Ada yang Tak Suka RI Swasembada Pangan, Siapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular