Mantap! Pembangunan Masjid Al-Ikhlas PIK Masuk Tahap Akhir
Jakarta, CNBC Indonesia - Masjid Al Ikhlas PIK siap diresmikan pada awal tahun 2026. Saat ini proses pengerjaan Masjid telah selesai di tahap struktur atap dan telah masuk pekerjaan finishing.
Sekadar informasi, nama Al Ikhlas pada Masjid ini diberikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA sebagai simbol ketulusan dan keberkahan.
Adapun pemasangan keramik lantai dilakukan oleh Estate Management Director Agung Sedayu Group (ASG) sekaligus Perwakilan Pengurus Masjid Al Ikhlas PIK, Restu Mahesa, dan Project Director ASG, Ridwan Soemadibrata, sehingga menandai dimulainya pekerjaan finishing Masjid yang menelan biaya konstruksi keseluruhan sekitar Rp45 miliar.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Nurdin NH, yang sekaligus menerima secara simbolis penyerahan santunan anak yatim
Masjid Al-Ikhlas berdiri di atas lahan seluas ±2.435 m² dengan luas bangunan utama ±1.248 m².
"Pembangunan ini bukan hanya proyek fisik, tetapi amanah spiritual. Harapan kita adalah agar Masjid Al-Ikhlas menjadi sumber keberkahan dan menjadi cerminan dari nilai-nilai toleransi, tauhid dan ketakwaan umat Muslim di mana pun berada," ujar Restu dikutip Jumat (14/11/2025).
Untuk diketahui, mengusung gaya Islamic Classical Architecture, masjid berkapasitas sekitar 600 jamaah ini memancarkan keindahan dalam kesederhanaan.
Pilar-pilar elegan menghiasi sisi luar bangunan, sementara ruang utama berbentuk lingkaran dengan kubah megah yang menghadirkan nuansa khusyuk dan tenteram. Dua menara yang menjulang menjadi simbol kebesaran Islam, sementara ornamen geometris dan arabesque pada gerbang utama memperkaya keanggunan arsitektur Islam yang abadi.
Restu menyampaikan bahwa Masjid Al-Ikhlas yang berdiri di kawasan Riverwalk Island PIK, akan menjadi pusat ibadah, pusat ilmu dan tempat masyarakat mendapatkan ketenangan.
Kawasan Riverwalk Island PIK sendiri menjadi cerminan indah harmoni antarumat beragama.
Selain Masjid Al-Ikhlas, di kawasan ini juga sudah hadir Si Mian Fo, sarana ibadah bagi umat Buddha dan nantinya terdapat rumah ibadah lain yang berdiri berdampingan dengan damai melambangkan semangat toleransi dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
(dpu/dpu)