Blok M New Hub, Episentrum Budaya Baru Jakarta Menuju Kota Global

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Kamis, 13/11/2025 15:08 WIB
Foto: Dok Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia - Transformasi Blok M kian nyata sebagai pusat kreativitas, budaya, dan mobilitas baru Jakarta. Wajah segar kawasan ini, mulai dari New M Bloc Space hingga Blok M Hub, kini menjadi contoh bagaimana ruang publik yang terhubung, inklusif, dan ramah komunitas dapat mendorong Jakarta melangkah menuju kota global berkelas dunia.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan visi tersebut saat menghadiri dua agenda penting yang digelar di Blok M: pembukaan Jakarta Architecture Festival (JAF) 2025 dan peresmian wajah baru New M Bloc Space di M Bloc Live House. Menurutnya, transformasi kawasan ini menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menghadirkan ruang hidup yang kreatif, produktif, dan relevan bagi warga.

"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa atas kehadiran M Bloc Space ini. Ini adalah ruang kreativitas yang inklusif dan terbuka, di mana semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkreasi," ujar Pramono, Senin (10/11/2025).


Sejak dibuka pada 2019, M Bloc Space berkembang pesat menjadi magnet komunitas, seniman, pelaku UMKM, hingga wisatawan mancanegara. Aktivitas musik, seni, ekonomi kreatif, dan festival komunitas menjadikan kawasan ini salah satu destinasi urban paling hidup di Jakarta. "Saya berharap M Bloc Space menjadi bagian penting dari ekosistem Blok M Hub, pusat mobilitas dan budaya baru yang terintegrasi dengan transportasi publik, ruang kreatif, dan bisnis lokal," lanjut Pramono.

Kehadiran JAF 2025 yang mengusung tema Reimagining Space semakin menegaskan peran Blok M sebagai laboratorium gagasan urban. Pameran arsitektur ini melibatkan arsitek, perencana kota, desainer, mahasiswa, serta publik luas untuk membayangkan kota yang lebih terhubung, inklusif, dan berkelanjutan. "Tempat ini betul-betul menunjukkan imajinasi. Mudah-mudahan generasi yang sekarang juga bisa menikmati hasil perbaikan kawasan ini," ujar Pramono saat membuka JAF 2025 pada 16 Oktober.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengungkapkan bahwa popularitas Blok M kini menarik perhatian warga dari luar Jakarta. "Ketika saya turun dari MRT, saya bertemu rombongan dari Medan, Tanjung Pinang, dan Palembang. Mereka mengatakan bahwa salah satu tujuan utama ketika berkunjung ke Jakarta sekarang adalah Blok M. Ini patut kita syukuri," katanya.

Transformasi Blok M juga didukung konektivitas yang semakin kuat. Pemprov DKI telah membuka enam rute baru Transjabodetabek, tiga di antaranya, Alam Sutera-Blok M, PIK 2-Blok M, dan Ancol-Blok M, dirancang untuk menghidupkan kawasan ini. "Hampir semua fasilitas transportasi publik mengarah ke Blok M," jelas Pramono.

Pemprov DKI turut menyiapkan pengembangan ruang publik baru di kawasan ini. Taman Literasi 24 jam dengan perpustakaan Heika Leka hingga Taman Bendera Pusaka yang akan dibuka pada akhir Desember menambah daya tarik kawasan sebagai ruang kreativitas urban yang berkelanjutan. "Kalau konektivitas semua ruang ini tersambung, saya yakin kawasan ini akan semakin hidup dengan kreativitas tanpa batas," ujarnya.

Pramono menegaskan, keberlanjutan perubahan ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor, pemerintah pusat, BUMN, swasta, komunitas kreatif, dan masyarakat. Pemprov DKI membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya untuk menjadikan Blok M sebagai model creative district berkelas dunia. "Kami siap mendukung setiap inisiatif kreatif selama memberikan dampak positif," tandasnya.

Selain Blok M, Pemprov DKI juga mengembangkan ruang publik lain seperti Lapangan Banteng dan Kota Tua untuk memperkuat ekosistem kota yang inklusif dan berdaya saing global. Namun, bagi Pramono, Blok M New Hub tetap menjadi ikon penting dalam perjalanan Jakarta menuju posisi sebagai kota global yang kreatif, modern, dan membanggakan.

 


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Warga Jakarta Bebas Sanksi Pajak-Bea Balik Nama Sampai Desember