Ini Dia Daerah Penghasil Migas Terbesar RI, Sumbang 32% untuk Negeri

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
13 November 2025 15:40
blok mahakam pertamina (dok. Pertamina)
Foto: dok.Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Kalimantan Timur Rudy Masud mengungkapkan bahwa Kalimantan Timur telah berkontribusi terhadap pasokan energi nasional sejak lebih dari satu abad lalu, jauh sebelum Indonesia merdeka.

Menurut dia, kegiatan perminyakan di Kalimantan sejatinya telah berlangsung sejak lama, terutama ketika Belanda bekerja sama dengan Kesultanan Kutai pada tahun 1897, dan melakukan pengeboran pertama yang sukses pada 1903.

"Jadi ratusan tahun yang lalu memang sudah memberikan energi yang luar biasa," kata Rudy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (13/11/2025).

Dengan sejarah yang cukup panjang tersebut, Kalimantan Timur saat ini disebut memberikan kontribusi besar bagi energi domestik yakni sekitar 32% dari total minyak dan gas bumi nasional.

"Tentu Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, hari ini memberikan kurang lebih sekitar 30%, tepatnya mungkin 32% energi, baik minyak dan gas untuk Indonesia ini," kata dia.

Ia lantas menceritakan bahwa Kaltim berbatasan langsung dengan negara-negara penghasil migas lain. Salah satunya seperti Sarawak dengan Kota Kuching sebagai salah satu pusat produksinya.

Rudy lantas membeberkan bahwa Kuching saat ini memiliki kapasitas produksi sekitar 160 ribu barel minyak per hari (bph) serta produksi gas mencapai 4,2 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) per tahun. Sementara produksi migas di Kaltim tercatat untuk minyak 53 ribu bph, dan gas sekitar 1,2 BSCFD.

Ia pun optimistis posisi Kaltim akan sejajar dengan produksi migas wilayah Kuching di Sarawak. Mengingat, produksi gas di Kaltim akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

"Insya Allah kalau tidak ada halangan melintang, beberapa kegiatan oil and gas, khususnya ENI, ENI ini akan memproduksi di puncaknya nanti di tahun 2028, 2029, 2030, kurang lebih sekitar 1,8 miliar (BSCFD) untuk gasnya dan kondensat hampir kurang lebih sekitar 100 ribu barel kondensat per harinya," kata Rudy.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hingga Mei 2025, Produksi Minyak RI Masih di Bawah Target

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular