RI Kekurangan Pesawat, Libur Nataru 2025/2026 Terancam Kena Getahnya

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Kamis, 13/11/2025 17:00 WIB
Foto: Konferensi Pers mengenai Program AirNav Indonesia Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Bandung, Rabu (12/11/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Bandung, CNBC Indonesia - AirNav Indonesia memproyeksikan pergerakan pesawat pada masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026) hanya akan mengalami kenaikan tipis. Prediksi ini disusun secara konservatif karena trafik domestik masih tertekan oleh keterbatasan armada maskapai.

Direktur Operasional AirNav Indonesia Setio Anggoro menjelaskan, proyeksi tersebut dihitung dari pola pergerakan selama 20 hari, yakni 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Total pergerakan diperkirakan mencapai 76.972 penerbangan, atau rata-rata 4.276 pergerakan per hari, naik sekitar 3,5 persen dibanding tahun lalu.

"Ini proyeksi traffic tahun 2022, 2023, 2024, total pergerakan selama masa peak season diprediksi sebanyak 76 ribu sekian, rata-rata pergerakan per hari 4.276, dengan peningkatan, proyeksi peningkatan dibanding tahun lalu 3,5 persen," ujar Setio dalam konferensi pers di Bandung, Rabu (12/11/2025) malam.


Ia menegaskan, proyeksi tersebut ditahan rendah lantaran kapasitas maskapai masih terbatas.

"Ini amat sangat konservatif, mengingat traffic domestik saat ini masih ada tantangan dari sisi ketersediaan armada dari maskapai," kata dia.

Puncak Arus Berangkat-Balik

AirNav memperkirakan puncak arus keberangkatan terjadi pada 19 atau 20 Desember 2025, mengikuti pola libur akhir pekan.

"Untuk puncak arus berangkat diperkirakan pada tanggal 19 atau 20 Desember 2025. Tanggal 19 Desember itu hari Jumat, jadi pas di akhir minggu kerja, atau di tanggal 20 Desember di hari Sabtunya," jelas Setio.

Sementara itu, 25 Desember 2025, yang bertepatan dengan Hari Natal, diprediksi mengalami penurunan trafik. Adapun untuk arus balik, puncaknya diperkirakan pada 3-4 Januari 2026.

"Berdasarkan data tersebut diprediksi arus balik akan puncak pada tanggal 3 dan 4 Januari 2026," katanya.

Setio menyebut prediksi ini masih dapat berubah menyesuaikan kebijakan pemerintah terkait libur bersama dan data penjualan tiket.

"Belum juga mendapatkan data dari airlines, berapa tiket yang sudah di-booking atau dibeli oleh penumpang," pungkasnya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Shutdown AS, Ribuan Pengatur Lalu Lintas Udara di Ambang Krisis